Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terabaikan, Halte APTB Dievaluasi

Kompas.com - 24/03/2014, 16:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Bekasi berjanji akan mengevaluasi penggunaan shelter Angkutan Perbatasan Terintegrasi (APTB) Busway. Pasalnya, shelter APTB di Bekasi saat ini terbengkalai. Dari enam shelter yang tersedia, hanya satu yang digunakan.

"Minggu ini kami akan lakukan rapat evaluasi dengan semua pihak terkait untuk penggunaan shelter APTB," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Sopiandi Budiman ketika dihubungi oleh Kompas.com pada Senin (24/03/2014).

Menurut Sopiandi, evaluasi yang akan dilakukan berkaitan dengan peraturan menaikkan dan menurunkan penumpang dan juga pembelian tiket di loket. "Nanti didiskusikan apakah akan dibuat peraturan bahwa sopir bus APTB tidak boleh menaikan dan menurunkan penumpang selain di shelter atau tidak. Kemudian akan ditinjau lagi apa semua penumpang harus membeli tiket di loket," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, shelter APTB tersebut terlihat tidak terurus. Tidak ada petugas yang menjaga loket penjualan tiket. Shelter pun dalam keadaan berdebu. Tidak ada penumpang APTB yang menunggu bus di shelter tersebut.

Menurut Sopiandi, shelter tersebut terbengkalai karena bus APTB masih sepi peminat. Dari empat rute trayek yang disediakan, hanya satu trayek yang menjadi favorit masyarakat yaitu trayek Bekasi - Tanah Abang.

Sopir bus pun menjadi jarang berhenti di halte tersebut karena seringkali tidak ada penumpang. Shelter APTB di Bekasi di antaranya berada di Terminal Bekasi, Jalan Cut Meutia, Jalan Joyo Martono, dan Jalan Ahmad Yani. Saat ini, hanya shelter Terminal Bekasi yang beroperasi. Shelter tersebut melayani empat rute dari Bekasi yang disediakan oleh APTB. Rute ini diantaranya adalah Bekasi-Tanah Abang, Bekasi-Bundaran HI, Bekasi-Dukuh Atas, dan Bekasi-Pulogadung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com