Nama resmi perusahaan tersebut adalah PT Transportasi Jakarta. Peresmian perusahaan sendiri ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Samadi di Balaikota Jakarta.
Pemprov DKI akan memiliki saham sebesar 99 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo. Untuk modal awal, PT Transportasi Jakarta akan diberi suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun. Dalam kata sambutannya seusai acara peresmian, Jokowi berharap agar PT Transportasi Jakarta memperbaiki layanan bus transjakarta menjadi lebih baik.
"Yang pasti, harus bisa mengurangi subsidi. Subsidinya diharapkan terus berkurang, lama-lama hilang. Jadi, jangan disubsidi terus," kata Jokowi.
Berikut susunan nama-nama pejabat di PT Transportasi Jakarta.
Komisaris Utama: Chaidier Patonnory
Komisaris: Lindung Paido Tua Simanjuntak
Direktur Utama: Antonius Kosasih
Direktur Keuangan: Andi Patriota Wibisono
Direktur SDM dan Umum: Sri Kuncoro
Direktur Operasional: Heru Herawan
Direktur Teknis dan Fasilitas: Wijanarko
Layanan transjakarta pertama kali diluncurkan pada 2004, tepatnya pada era Gubernur Sutiyoso. Layanan ini merupakan layanan bus rapid transit (BRT) pertama di Indonesia.
Keberadaan transjakarta kemudian menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk menerapkan hal yang sama. Beberapa daerah yang telah menerapkan layanan angkutan umum serupa transjakarta di antaranya ialah Yogyakarta, Semarang, Pekanbaru, Bandung, dan Bogor.
Transjakarta sendiri sejauh ini telah melayani 12 koridor dan direncanakan akan ditambah tiga koridor lagi dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.