Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sayangkan Dua RT di Cibesel Tolak Kampung Deret

Kompas.com - 08/04/2014, 19:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyayangkan dua RT di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, yakni RT 010 dan 11 menolak permukimannya diubah menjadi kampung deret.

Dengan demikian, hanya satu RT saja, yakni RT 09 saja yang warganya setuju permukiman kumuhnya diubah menjadi kampung deret. "Kebangetan kalau ndak mau dibangun. Wong dibantu kok," ujar Jokowi saat meresmikan kesiapan kampung deret RT 09 RW 02, Cibesel, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/4/2014).

Meskipun demikian Jokowi menganggap kondisi tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, berdasarkan pengalaman pada pemerintahan masa lalu, masyarakat kecil kerap dibohongi pemerintah.

Seringkali di awal-awal disebutkan bahwa lahan tersebut akan dibangun dan diperbaiki, namun belakangan lahan tersebut malah digusur. Wajar, lanjut Jokowi, jika masyarakat tak percaya.

"Yang kita lakukan ini sekarang membangun kepercayaan. Ndak apa-apa, nanti dibangun lagi saja segera. Hanya ini masalah urut-urutan saja, bisa tahun depan, atau dua tahun lagi," lanjutnya.

Jokowi mengaku puas dengan kampung deret yang dibangun di Cibesel. Menurut dia, kondisi permukiman di sana berubah total. Dari yang semula kumuh, minim sinar mentari, drainase buruk, tidak memiliki ruang terbuka hijau menjadi sebaliknya.

Dengan cara inilah, lanjut Jokowi, cara untuk meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan.

"Kita menciptakan lingkungan masyarakat jadi sehat. Percuma kita tiap tahun beri KJS (Kartu Jakarta Sehat), tapi lingkungannya ndak dibangun. Pasti akan begitu terus ndak ada perubahan. Harus berubah," ujarnya.

Data dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta, ada 105 rumah yang diperbaiki menjadi kampung deret. Namun, hanya 101 rumah yang dibangun.

Empat rumah tidak bisa dibangun karena kepemilikannya ganda. Hal itu tak memungkinkan karena dana untuk renovasi rumah diberikan melalui sistem by name by address.

Warga mendapat bantuan agar rumahnya diubah menjadi kampung deret mengapresiasi positif langkah Pemprov Jakarta. Bahkan, di antara mereka ada yang 'nombok' jutaan rupiah demi merenovasi rumah mereka agar lebih layak untuk ditempati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com