Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dinilai Salah Persepsi Atas ARAI dan APKLINDO

Kompas.com - 25/04/2014, 20:29 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Klining Servis Indonesia (APKLINDO), Tommy Hardjana menyesalkan pandangan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, yang merendahkan partnernya yaitu Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI).

Menurutnya, hal tersebut disebabkan kesimpangsiuran informasi yang diterima olehnya, Jumat (25/4/2014). "Di sini ada miskomunikasi. Sebelumnya APKLINDO tanggal 21 Maret sudah audiensi dengan protokolernya Ahok. Kita sudah jelaskan rinci mengenai segala tentang APKLINDO dan ARAI pada saat itu. Cuma sepertinya si penyampai pesan tersebut ke Wagub tidak clear, makanya Ahok menilai ARAI itu cuma gelantungan aja sambil foto selfie mungkin," papar Tommy disertai tertawa di Kantor Pusat APKLINDO, Jakarta Barat.

Ia juga mengatakan, asosiasi ARAI telah memiliki sertifikasi, sama halnya dengan APKLINDO yang telah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia sejak Oktober 2012 lalu. Hal itu menjadikan keduanya sebagai pihak yang profesional dalam dunia kebersihan dalam negeri.

Adapun penjelasan Tommy, asosiasi ARAI selaku pihak pemanjat gedung atau tugu telah dibekali pengetahuan dan ilmu mengenai kebersihan, baik dari segi keselamatan kerja, pembersih berbahan kimia, cara teknis, dan nonteknis lainnya.

"Jadi kerja sama kami dengan ARAI ini saling ketergantungan satu sama lain. Jangan remehkan, pemanjat itu sudah ada pengetahuannya. Jadi tidak sekadar naik tali di gedung atau tugu saja," ungkap Tommy kepada Kompas.com.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta akan mempercayakan perusahaan asal Jerman yaitu, Kaercher, untuk membersihkan Monas pada tanggal 5-18 Mei mendatang. Selain itu, Ahok menilai bahwa asosiasi dalam negeri tersebut hanya profesional dalam hal panjat tebing semata.

"Profesionalnya ditunjukkan bukan hanya dari profesional panjat tebing, tetapi apakah mereka pernah mengerjakan monumen nasional dunia? Itu saja. Saya tidak mau ambil resiko kalau cuma ngaku-ngaku. Kalau cuma manjat, banyak yang bisa," ucap Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com