Menurutnya, hal tersebut disebabkan kesimpangsiuran informasi yang diterima olehnya, Jumat (25/4/2014). "Di sini ada miskomunikasi. Sebelumnya APKLINDO tanggal 21 Maret sudah audiensi dengan protokolernya Ahok. Kita sudah jelaskan rinci mengenai segala tentang APKLINDO dan ARAI pada saat itu. Cuma sepertinya si penyampai pesan tersebut ke Wagub tidak clear, makanya Ahok menilai ARAI itu cuma gelantungan aja sambil foto selfie mungkin," papar Tommy disertai tertawa di Kantor Pusat APKLINDO, Jakarta Barat.
Ia juga mengatakan, asosiasi ARAI telah memiliki sertifikasi, sama halnya dengan APKLINDO yang telah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia sejak Oktober 2012 lalu. Hal itu menjadikan keduanya sebagai pihak yang profesional dalam dunia kebersihan dalam negeri.
Adapun penjelasan Tommy, asosiasi ARAI selaku pihak pemanjat gedung atau tugu telah dibekali pengetahuan dan ilmu mengenai kebersihan, baik dari segi keselamatan kerja, pembersih berbahan kimia, cara teknis, dan nonteknis lainnya.
"Jadi kerja sama kami dengan ARAI ini saling ketergantungan satu sama lain. Jangan remehkan, pemanjat itu sudah ada pengetahuannya. Jadi tidak sekadar naik tali di gedung atau tugu saja," ungkap Tommy kepada Kompas.com.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta akan mempercayakan perusahaan asal Jerman yaitu, Kaercher, untuk membersihkan Monas pada tanggal 5-18 Mei mendatang. Selain itu, Ahok menilai bahwa asosiasi dalam negeri tersebut hanya profesional dalam hal panjat tebing semata.
"Profesionalnya ditunjukkan bukan hanya dari profesional panjat tebing, tetapi apakah mereka pernah mengerjakan monumen nasional dunia? Itu saja. Saya tidak mau ambil resiko kalau cuma ngaku-ngaku. Kalau cuma manjat, banyak yang bisa," ucap Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.