Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Inventarisasi Malam, TPU Cipinang Besar Ditertibkan

Kompas.com - 28/04/2014, 16:01 WIB
Agita Tarigan

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com – Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pemakaman Jakarta Timur mengenai penertiban Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur.

Hingga kini, penertiban yang dilakukan telah mencapai tahap inventarisasi makam. “TPU itu nanti pasti akan ditertibkan. Itu sudah kita agendakan kok,” kata Nandar Sunandar, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta kepada Kompas.com, Senin (28/4/2014).

Nandar mengatakan, pemerintah kota dan pemerintah provinsi akan bekerja sama mengembalikan fungsi TPU Cipinang Besar sebagai makam. Dengan ditetapkannya tujuan tersebut, pada Maret lalu telah dilakukan inventarisasi pada TPU tersebut.

Inventarisasi ini berupa pemeriksaan jumlah makam dan jumlah rumah yang ada di TPU tersebut. Selain itu, pendataan terhadap kepala keluarga juga akan dikerjakan ketika solusi pemindahan telah disepakati oleh Pemerintah Provinsi.

Menurut Nandar, warga yang tinggal di dalam TPU tersebut telah melanggar Perda nomor 8 Tahun 2007 mengenai ketertiban umum, sehingga mereka dapat dikatan sebagai penduduk ilegal.

Nandar menegaskan, walaupun sudah tinggal bertahun-tahun di sana, tak ada alasan bagi warga untuk kemudian tak mau dipindahkan dari komplek makam tersebut. “Mereka bisa dikenakan sanksi kalau tak mau pindah, kan melanggar hukum,” tambah Nandar.

Menurut ketua kelompok warga di TPU Cipinang Besar, mereka menempati makam-makam di TPU Cipinang Besar tersebut sejak tahun 1999. Awalnya mereka membuat gubuk-gubuk untuk ditinggali, namun lama-lama mereka menjadikannya rumah dengan dua kamar.

Jumlah orang yang tinggal di areal itu pun terus bertambah. Dari hanya beberapa orang, kini sudah 97 kelapa keluarga yang menempati TPU Cipinang Besar.

Mereka mengaku sempat dijanjikan akan direlokasi ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan (CBS), Jatinegara, Jakarta Timur, sejak tahun 2012. Namun hingga kini, janji tersebut belum terwujud.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com