"Si Moko ini terlalu berkuasa. Jabatan Asbang (punya) dia, Plt Sekda juga dia. Semua izin reklame di Jakarta ini harus lewat dia," kata Basuki saat berbincang di kantor redaksi harian Kompas, Selasa (29/4/2014).
Basuki menjelaskan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mengajukan tiga nama untuk menempati jabatan sebagai sekda definitif. Dari tes yang telah dilakukan terhadap tiga nama tersebut, nama Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah adalah nama yang kemungkinan besar akan menduduki jabatan tersebut.
"Karena itu, harusnya Saefullah yang jadi Plt Sekda. Kenapa harus Moko? Moko dicopot saja, kalau perlu dicopot juga dari Asbang supaya reklame-reklame yang ada di Jakarta langsung di audit," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Basuki telah berulang kali menyindir Moko. Hal itu dilakukannya setelah Moko menolak sumbangan 30 bus dari pihak swasta, beberapa waktu lalu.
Ia menilai, tidak seharusnya Moko menolak sumbangan bus hanya karena bus-bus tersebut menggunakan bahan bakar solar. Sebab, menurut dia, warga Jakarta memerlukan bus-bus baru laik jalan demi meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum. Terlebih lagi, sesuai dengan peraturan yang ada, seharusnya tidak hanya bus transjakarta saja yang dilarang menggunakan solar, tetapi juga kendaraan dinas dan kendaraan operasional milik Pemerintah Provinsi DKI serta mobil dinas anggota DPRD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.