Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pembangunan SD 11/12 Rawabadak Juga Mangkrak

Kompas.com - 02/05/2014, 11:18 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan rehabilitasi total Sekolah Dasar Negeri Rawabadak Selatan 11/12 Pagi, Jakarta Utara, juga mangkrak seperti SMP 143 Jakarta Utara. Proyek pembangunan yang dimulai sejak Juli 2013 dengan anggaran Rp 6,115 miliar pada tahun anggaran 2013 berhenti selama 3 bulan ini. 

Pantauan Kompas.com, tidak ada aktivitas pembangunan di sekolah itu. Tidak satu pun pekerja terlihat. Konstruksi bangunan setengahnya pun belum jadi. Meski kerangka bangunan sudah berdiri dua lantai, tetapi tidak ada atap.

Bahkan, sekitar akhir tahun kemarin, bangunan lantai dua pernah ambruk. "Pernah ambruk tapi diperbaiki lagi," ucap Elin Salbiah (25), warga setempat, Jumat (2/5/2014).

Di sisi lain kerangka bangunan baru berdiri satu lantai. Beberapa besi menjulang untuk kerangka di lantai itu. Di bagian lain, tidak ditemukan material bangunan sedikit pun.

Gundukan pasir, kerikil, semen, dan material lain tidak tampak, hanya sebuah gerobak pengangkut pasir yang rusak. Tidak terlihat pula penjagaan, hanya pintu seng yang digembok menggunakan rantai besi untuk mengamankan proyek tersebut sehingga warga tidak bisa sembarangan masuk.

Menurut penuturan Elin, pertama kali sekolah tersebut dibangun sekitar bulan Juli tahun 2013. Pada awal pembangunan, proyek berjalan lancar, tetapi sudah tiga bulan ini tidak terlihat lagi kendaraan pengangkut material ke tempat proyek tersebut.

Ia menambahkan karena ada proyek pembangunan gedung sekolah tersebut para siswa untuk sementara menumpang belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 136 Jakarta Utara yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari SD tersebut. Para siswa pun berbagi waktu dengan siswa SMP untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Muhammad Idris, salah satu guru SDN Rawa Badak Selatan 11/12 Pagi mengatakan, kegiatan belajar mengajar juga berubah. Jika di gedung sendiri siswa masuk pagi, tetapi karena sekarang menumpang, siswa harus masuk siang menunggu kegiatan SMP selesai.

Tak hanya itu, ia berujar, pihaknya mesti membayar sewa ke SMP 136 untuk menggunakan kelas. Namun, ia tak tahu persis berapa tarif sewanya. "Paling untuk uang kebersihan saja," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, terhentinya proyek pembangunan sekolah ini lantaran dana proyek dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 telah habis. Sementara itu, untuk pengerjaan lanjutan pada 2014, masih menunggu proses lelang. 

"Saya perkirakan bisa dimulai lagi setelah Lebaran (bulan Agustus) nanti dan mudah-mudahan selesai tahun ini juga," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com