Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman di Samping Kantor Wali Kota Jaktim Rusak

Kompas.com - 02/05/2014, 15:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Kondisi Taman Median Tengah Blok KPM, yang berdiri di samping kantor Wali Kota Jakarta Timur, di Jalan Sentra Primer Baru Timur, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, memprihatinkan.

Taman yang dilengkapi keterangan "milik dan dikuasai" Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Pengelola Pembangunan Sentra Primer Baru Timur, tersebut, terlihat telantar. Pagarnya lepas dan temboknya penuh coretan.

Pantauan Kompas.com, terdapat sekitar 20 pagar yang mengelilingi taman tersebut sudah dalam kondisi lepas, hilang entah ke mana. Sementara itu, pagar yang tersisa berkarat dan melengkung.

Tembok yang dilapisi keramik di tengah-tengah taman juga kotor dengan warna-warni coretan cat. Kesan taman tersebut tampak terlihat dari sampah dedaunan yang menumpuk di dalam taman.

Yanto (52), warga Klender yang sering datang ke taman itu, mengaku prihatin dengan keadaan tersebut. Dia berpendapat, taman itu menjadi tempat beristirahat warga dan pegawai kantor. Apalagi taman itu bersebelahan dengan kantor Wali Kota Jakarta Timur dan di depan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jatim dan kantor Telkom.

"Menurut saya, seharusnya ini bisa diperbaiki. Setiap hari kan banyak orang atau pegawai kantor sini yang suka datang beristirahat atau ngopi di sini," kata Yanto, yang tengah menunggu istrinya berkunjung di rumah kerabat di taman itu, Jumat (2/5/2014).

Menurut Yanto, sebulan lalu dia dan istrinya berkunjung ke taman itu. Kondisinya tidak berbeda dengan hari ini. Tidak terlihat ada perbaikan ataupun penanganan. "Satu bulan lalu masih ada sama kayak gini, masih berantakan," ujar Yanto.

Senada diungkapkan Azari (35), pengguna taman itu lainnya. Taman yang merupakan fasilitas untuk publik itu seharusnya mendapat perhatian pemerintah. Dia juga menyayangkan penebangan sejumlah pohon di sekeliling taman. Taman yang dulu sejuk itu kini menjadi panas.

"Penghijauannya harus ditambah karena ini sudah gundul tamannya. Terus petugas kebersihannya juga harus ada. Intinya dikelolalah. Masak taman ada kandang ayam tuh," katanya sambil menunjuk di salah satu sudut taman.

Menurut pendapatnya, sejumlah pagar yang rusak dan copot harus diperbaiki dan dipasang kembali. Selain itu, tembok yang dicorat-coret juga harus dibersihkan. "Supaya lebih indah," tukas Azari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Megapolitan
Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Megapolitan
Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Megapolitan
Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 yang Maju Cagub DKI hingga Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga

Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 yang Maju Cagub DKI hingga Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga

Megapolitan
Disdik DKI Janji Tindak Tegas Sekolah yang Nekat Gelar Perpisahan di Luar Kota

Disdik DKI Janji Tindak Tegas Sekolah yang Nekat Gelar Perpisahan di Luar Kota

Megapolitan
12 Jukir dari 8 Minimarket di Jakpus Diangkut Petugas Saat Razia Parkir Liar

12 Jukir dari 8 Minimarket di Jakpus Diangkut Petugas Saat Razia Parkir Liar

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Depok Pulangkan 7 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Depok Pulangkan 7 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Disdik DKI: Orangtua Murid Masih Ada yang Keberatan Soal Larangan Perpisahan di Luar Kota

Disdik DKI: Orangtua Murid Masih Ada yang Keberatan Soal Larangan Perpisahan di Luar Kota

Megapolitan
Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan 'Study Tour' ke Luar Kota

Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Megapolitan
Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Megapolitan
Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Megapolitan
Lowongan Kerja Jakarta Fair 2024 dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Jakarta Fair 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Macet Total, Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Macet Total, Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com