Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Nilai Perilaku Anak-anak Semakin Mengerikan

Kompas.com - 05/05/2014, 15:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan prihatin atas kasus meninggalnya seorang siswa SD akibat dianiaya kakak kelasnya di SD di Makasar, Jakarta Timur.

Basuki menduga kejadian tersebut tak lepas dari semakin banyaknya acara-acara televisi yang kurang mendidik untuk anak-anak.

"Jadi saya sangat prihatin sekali, kenapa anak-anak kita (perilakunya) mengerikan. Tidak tahu apakah karena kebanyakan nonton film atau gimana. Ada yang loncat, ada yang ngancam mau bunuh diri segala. Dan hal-hal kayak gini tidak bisa dihindari," ujarnya di Balaikota Jakarta, Senin (5/5/2014).

Basuki berpendapat, sudah saatnya Jakarta memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) dan taman bermain di tengah-tengah permukiman masyarakat. Dengan begitu, kata dia, anak-anak memiliki wahana untuk bermain dengan sesamanya sehingga ketergantungan dengan acara televisi bisa berkurang.

"Nanti kita mau nyediain ruang main anak-anak. Segera akan dilakukan di kampung-kampung kumuh yang mempunyai tanah agak besar. Idealnya sih luasnya 50-100 meter persegi," jelasnya.

Basuki juga menyarankan agar para guru di sekolah lebih rajin lagi mengamati anak didiknya. Menurut dia, sudah menjadi kewajiban seorang guru untuk terus memperhatikan segala sesuatu yang terjadi pada siswanya. Hal ini agar bila ada perubahan anak yang mengarah ke sesuatu yang tidak baik dapat segera ditangani oleh gurunya.

"Kan tidak semua anak dalam kondisi yang beruntung. Ada yang tidak punya orangtua, ada yang yatim, ada piatu yang orangtuanya kerja di luar negeri. Makanya, apabila masuk ke sekolah, di situlah peran guru. Tapi ini kan bagaimana bisa ada yang nakal, tapi gurunya tidak tahu," tukas pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, Renggo Khadafi (11), siswa kelas V di Makasar, Jakarta Timur, meninggal dunia, diduga akibat penganiayaan oleh kakak kelasnya, SY. Kekerasan itu berawal ketika Renggo yang berjalan tergesa-gesa menyenggol SY hingga menyebabkan jajanan yang dipegangnya jatuh.

Renggo sudah meminta maaf, bahkan mengganti jajanan yang jatuh itu. Namun, SY tetap menghajar adik kelasnya itu keesokan harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com