Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sebelum hilang kontak, Wisnu keluar dari rumahnya di daerah Ancol sekitar pukul 18.00. Dia hendak menuju kantornya di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan.
"Pada 11 Mei 2014 dia menggunakan mobilnya, Camry, menuju kantor. Jam 19.00 dia sampai di kantor," kata Rikwanto, Senin (19/5/2014).
Beberapa lama berada di dalam kantornya, lanjut Rikwanto, sekitar pukul 22.00, dia meninggalkan kantor. Dari situ, ternyata dia hendak menuju beberapa tempat. Selepas meninggalkan kantornya, ucap Rikwanto, Wisnu tidak menggunakan mobilnya, tetapi taksi Silver Bird.
Persinggahan pertama Wisnu adalah mesin ATM yang masih berada di sekitar Sudirman. "Dari hasil penyelidikan di ATM ada pengambilan sejumlah uang dan beberapa pembayaran," kata Rikwanto.
Beranjak dari ATM, kemudian Wisnu menuju Hotel Mulia, Senayan. Di sana, dia bertemu dengan seseorang. Pertemuan mereka berlangsung singkat. Selanjutnya, dia menuju ke daerah Gambir, Jakarta Pusat.
"Masih didalami dia bertemu siapa di Mulia, dan tidak diketahui dia melakukan apa di daerah Gambir. Dia berputar-putar, untuk kemudian menuju Sarinah," lanjut Rikwanto.
Di Sarinah inilah, tambahnya, diperkirakan adalah perhentian terakhir Wisnu. Dia turun dari taksi sekitar pukul 23.00. Dari saat itu, Wisnu sudah tidak pernah melakukan komunikasi dengan siapa pun, termasuk keluarga dan rekan kantornya. Semua alat komunikasi yang dia miliki terputus.
Dia tidak pernah masuk bekerja hingga Selasa (13/5/2014). Pihak kantor pun sempat menanyai keberadaannya kepada keluarga. Namun, keluarga juga tidak mengetahui keberadaan Wisnu dan mengecek ke rumahnya.
Wisnu, kata Rikwanto, diketahui hanya tinggal seorang diri di rumahnya di wilayah Ancol. Terkait hal ini, Anastasia Sintowati yang merupakan kakak Wisnu melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, sekitar jam 22.35.
Saat ini, kata Rikwanto, polisi masih terus mencari mantan suami artis Peggy Melati Sukma itu. Polisi telah memeriksa empat orang saksi, di antaranya, keluarga, rekan kantor, dan sopir taksi.
"Dia menggunakan taksi yang sama (sepanjang perjalanan). Kami telah mengumpulkan informasi dari sopir taksi tersebut," kata Rikwanto.
Selain itu, pada hari ini, lanjutnya, penyidik juga hendak mendatangi kantor tempat Direktur PT Jakarta International Hotels and Development (JIHD) itu untuk melakukan penelusuran terkait pekerjaannya. "Bisa ditemukan petunjuk apakah kaitan pekerjaan atau lainnya. Petunjuk seperti file di komputer atau alat lain," kata Rikwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.