Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Curanmor Namakan Diri Sesuai Tempat Asal

Kompas.com - 28/05/2014, 14:30 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perampok dan pencuri kendaraan bermotor biasanya beraksi secara berkelompok. Biasanya mereka memberi nama kelompok sesuai wilayah asal masing-masing.

"Di lapangan biasanya orang ini dikenal dengan kelompok daerah asal. Walaupun bukan semuanya berasal dari daerah itu, hanya ada satu atau dua orang saja yang mewakili daerah tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (28/5/2014).

Misalnya saja, lanjutnya, Maju Santoso alias Mayo, pencuri yang tewas tertembak dalam baku tembak dengan polisi di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (26/5/2014) lalu. Dia dan kelompoknya menamakan diri mereka dengan kelompok Cirebon.

Rikwanto menjelaskan, Mayo dan kelompoknya beraksi di beberapa lokasi di Jakarta. "Mereka beraksi berkisar di Jakarta, terakhir banyak di Jaktim, di sekitar Pondok Labu dan Duren Sawit. Ada dua laporan polisi tentang mereka," katanya.

Selain Mayo, polisi juga telah menangkap dua pelaku lain yang masih satu kelompok dengannya, yakni DK alias AS dan JN di sekitar Kampung Rambutan. "Dua orang pelaku tertangkap kemarin malam. Jadi sudah tiga orang tertangkap," imbuhnya.

Rikwanto menuturkan, kelompok ini merupakan spesialis perampokan, baik rumah, mobil, atau motor. Dalam melakukan aksinya, mereka tidak segan-segan melukai korban. "Kalau ada hambatan atau korban melawan mereka tak ragu menembak," kata Rikwanto.

Sebelumnya, dua anggota kepolisian dari unit IV Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Briptu Jefri dan Aipda Eko Widianto, terlibat baku tembak dengan Mayo, di Jalan DI Pandjaitan, Jatinegara, Senin (26/5/2014), sekitar pukul 10.30 WIB.

Polisi telah membuntuti mobil pelaku dari Pulogadung, Jakarta Timur.Sampai di toko material di sekitar lokasi, polisi menyergap ketika pelaku keluar dari sebuah toko material di sekitar lokasi. Dalam kejadian itu, kedua polisi mengalami luka tembak, sedangkan pelaku tewas di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com