Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Puasa, Tabung Gas 3 Kg Langka di Bekasi

Kompas.com - 03/06/2014, 15:05 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Warga Tambun, Bekasi, mengeluhkan langkanya gas elpiji tabung 3 Kg. Kelangkaan tersebut berimbas kepada naiknya harga gas tabung melon tersebut. Harganya mencapai Rp 23.000 per tabung.

"Orang-orang di sini pada susah cari tabung gas 3 Kg. Kita penjual juga susah dapat dari agennya. Saya sudah taruh di agen 20 tabung, sudah satu minggu. Tapi tetep enggak diisi juga. Kata agennya, dia aja juga enggak dikirimin dari Pertamina," ujar Tri Wahyuningtyas, warga Tambun yang juga penjual gas elpiji, kepada Kompas.com, Selasa (03/06/2014).

Menurut Tri, kelangkaan ini juga dialami oleh agen-agen gas. Agen gas hanya menjual gas pasokannya kepada langganannya saja. Kepada orang lain, mereka hanya menjual dua tabung.

Tri mengaku sampai harus berkeliling untuk menemukan gas yang akan dia jual. Padahal, biasanya, secara rutin Tri didatangi petugas Pertamina yang akan mengisi ulang pasokan gasnya. Saat berhasil menemukan gas, harganya pun sudah tinggi yaitu sekitar Rp 20.000. Sehingga dirinya terpaksa menjual dengan harga Rp 23.000.

"Saya sebenarnya kasian orang-orang harus beli dengan harga segitu. Tapi bagaimana lagi? Dari agen memang sudah mahal," ujarnya.

Menurut Tri, kelangkaan ini terjadi karena Pertamina yang tidak mengisi pasokan gas di wilayah Tambun.

"Saya lihat di TV, gas naik Rp 1.000 saja orang sudah teriak. Padahal di tambun ini hampir Rp 10.000 loh naiknya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com