"Orang-orang di sini pada susah cari tabung gas 3 Kg. Kita penjual juga susah dapat dari agennya. Saya sudah taruh di agen 20 tabung, sudah satu minggu. Tapi tetep enggak diisi juga. Kata agennya, dia aja juga enggak dikirimin dari Pertamina," ujar Tri Wahyuningtyas, warga Tambun yang juga penjual gas elpiji, kepada Kompas.com, Selasa (03/06/2014).
Menurut Tri, kelangkaan ini juga dialami oleh agen-agen gas. Agen gas hanya menjual gas pasokannya kepada langganannya saja. Kepada orang lain, mereka hanya menjual dua tabung.
Tri mengaku sampai harus berkeliling untuk menemukan gas yang akan dia jual. Padahal, biasanya, secara rutin Tri didatangi petugas Pertamina yang akan mengisi ulang pasokan gasnya. Saat berhasil menemukan gas, harganya pun sudah tinggi yaitu sekitar Rp 20.000. Sehingga dirinya terpaksa menjual dengan harga Rp 23.000.
"Saya sebenarnya kasian orang-orang harus beli dengan harga segitu. Tapi bagaimana lagi? Dari agen memang sudah mahal," ujarnya.
Menurut Tri, kelangkaan ini terjadi karena Pertamina yang tidak mengisi pasokan gas di wilayah Tambun.
"Saya lihat di TV, gas naik Rp 1.000 saja orang sudah teriak. Padahal di tambun ini hampir Rp 10.000 loh naiknya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.