Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tertarik Bangun "Light Rapid Transit" di Jakarta

Kompas.com - 05/06/2014, 11:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, dia bersama PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pengelola gedung di Jakarta.

Menurutnya, pertemuan tersebut ditujukan untuk membahas wacana pembangunan jalur monorel di seluruh pusat kota Jakarta. Namun menurut Basuki, para pengelola gedung menyarankan agar wacana pembangunan monorel diganti dengan light rapid transit (LRT), yang saat ini banyak digunakan di Kuala Lumpur.

Alasannya karena transportasi tersebut memiliki biaya perawatan yang lebih murah ketimbang monorel. "Model LRT ini juga lebih unggul karena naik bisa, turun bisa, nekuk pendek bisa. Jadi kalau dari Plaza Indonesia mau langsung berhenti lagi di Grand Indonesia juga bisa. Jadi bisa digunakan untuk jarak-jarak pendek karena bukan kaya kereta biasa yang mesti kencang," katanya di Balaikota Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, para pengelola gedung sudah memberikan sinyal tertarik dengan rencana tersebut. Tentu dengan syarat, diberi hak udara, yakni hak untuk menggunakan area udara di ruang publik.

"Saya minta PT MRT dan Pembangunan Jaya mulai hitung. Kita sudah ketemu pihak swasta. Jadi kita kasih mereka hak udara, nanti mereka kasih uang buat pembangunannya," jelasnya.

Ahok menambahkan, apabila nantinya wacana tersebut dapat terwujud, maka ia berencana akan menggunakannya untuk menghubungkan perumahan-perumahan mewah dengan pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, maupun bandara.

"Nanti tarifnya Rp 20.000 per hari. Untuk langganan, per bulannya tentuin Rp 500.000. Bakal laku kok," ujarnya.

LRT adalah sistem transportasi massal perkotaan berbasis rel yang mirip dengan MRT (mass rapid transit). Namun, sesuai namanya, sistem transportasi ini berdaya angkut lebih kecil ketimbang MRT. Sistem ini banyak digunakan di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com