Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

78 Persen Truk Lalui Tol Wiyoto Wiyono Lebihi Muatan

Kompas.com - 05/06/2014, 15:32 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) mengungkapkan intensitas kendaraan angkutan barang yang melintas di jalan tol Ir Wiyoto Wiyono menunjukkan peningkatan. Bahkan, sebagian kendaraan angkutan barang tersebut melebihi muatan yang seharusnya.

Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2012, 78 persen truk yang melintasi jalan tol Wiyoto Wiyono melanggar aturan dan terindikasi kelebihan muatan yang melampaui sumbu terberat (MST) atau tekanan roda dari 1 sumbu (as) kendaraan terhadap jalan melebihi dari 10 ton.

"Banyak kendaraan yang overload, melebihi dimensi kendaraan atau muatannya tidak ditutup, itu kan bahaya bagi pengguna jalan," ujar Direktur Operasi CMNP Suarmin Tioniwar, Kamis (5/6/2014).

Menurut dia hal tersebut sangat mengancam konstruksi jalan tol, terlebih keberadaan jalan tol tersebut sangat penting dalam menunjang sektor perekonomian, yaitu dengan dapat meningkatkan intensitas distribusi barang yang semakin tinggi.

"Jika kondisi ini terus berlanjut akan berdampak buruk bagi konstruksi jalan. Beban berlebih itu tak hanya berbahaya bagi ketahanan konstruksi jalan layang tetapi juga bagi keselamatan pengguna jalan," jelasnya.

Salah satu upayanya, kata dia, adalah dengan melakukan sosialisasi razia seperti yang dilakukan mulai hari ini. "Selain razia juga dilakukan pemasangan spanduk di gerbang-gerbang tol dan pembagian flyer kepada para pengemudi kendaraan truk atau kontainer yang menginformasikan larangan kendaraan overload masuk tol Ir Wiyoto Wiyono," jelasnya.

Dalam razia ini, CMNP bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya dari Juni 2014 hingga Juli 2014. Truk atau kontainer yang terindikasi overload ditimbang menggunakan alat weight indicator.

Pantauan Kompas.com puluhan truk kontainer mengantre di gerbang tol untuk menimbang muatannya menggunakan weight indicator. Dengan dua alat timbang portable tersebut puluhan truk tersebut ditimbang di setiap sumbu bannya. Truk ditimbang apakah sesuai muatannya dengan uji kelayakan dari truk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com