Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preman Kuasai Ruko di Kelapa Gading

Kompas.com - 06/06/2014, 19:17 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para pemilik ruko PT Indobangun Propertindo di Jalan Gading Indah Raya Blok C 3 dan C 31 Kelapa Gading meresahkan penguasaan ruko milik mereka yang justru dikuasai oleh para preman setempat. Terlebih lagi, ruko mereka menjadi lahan parkir untuk para pengunjung dan para karyawan yang bekerja di Mall Kelapa Gading yang berada tepat di samping ruko tersebut.

Salah satu pemilik ruko, Herry (46), mengungkapkan bahwa sejak bulan Februari, dua ruko miliknya, yang ia beli pada bulan Desember 2013 dengan harga sekitar Rp 8 miliar, diambil alih oleh para preman setempat dengan cara menggergaji dan mengganti gembok ruko.

Kemudian, kata dia, para preman tersebut mengganti gembok asli dengan gembok lain dan ditempeli kertas dengan tulisan "PT INDOBANGUN PROPERTINDO dengan no Hp 0813 9889 0463."

"Itu kejadian tanggal 18 Februari 2014, saat saya sedang melakukan pengecekan ruko," ujar Herry, Jumat (6/6/2014).

Malamnya, dia meminta tolong kepada koordinator keamanan RW 18 untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun, saat berada di lokasi, preman tersebut berdalih tidak berniat untuk menguasai ruko tersebut.

"Saat itu ia berjanji secara lisan tidak ada pendudukan ruko/penguasaan ruko oleh preman setempat," ujarnya.

Pada 25 Februari 2014 siang, ia kembali melakukan pengecekan dan mendapati ruko miliknya sudah menjadi tempat parkir liar untuk motor-motor. Tidak terima ruko menjadi tempat parkir liar, ia meminta petugas keamanan menyelesaikan masalah tersebut, tetapi justru berujung pada keributan.

"Intinya, Beny CS (preman) meminta uang mundur untuk keluar dari ruko punya saya. Ia sempat berbicara, "Silakan lapor ke polsek atau polres, saya tidak takut. Bilangin sama polisinya cari Beny di sini," ucap Herry menirukan ucapan preman tersebut.

Akhirnya disepakati bahwa setelah motor-motor selesai parkir pukul 23.00 WIB, gembok di ruko miliknya dapat diganti kembali dengan memberikan uang sebesar Rp 1.000.000.

"Waktu mengganti gembok, saya mendapati di dalam ruko seperti instalasi lstrik sudah diganti dan dibongkar," ujarnya.

Lalu, pada 12 Mei 2014, ia kembali melakukan pengecekan rutin dan mendapati gembok ruko berlantai 4 miliknya sudah diganti lagi, dan lantai dasar tempat tersebut kembali dijadikan area parkir liar.

"Saya langsung membuat laporan ke Polsek Kelapa Gading, tetapi mereka tidak dapat menerima laporan tersebut karena kasus pengerusakan tanah dan bangunan itu masuk dalam Pasal 167 KUHP dan di polsek tidak ada unit yang menanganinya sehingga disarankan untuk melapor di Polres Metro Jakarta Utara," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com