PKL Keluar Masuk Monas dengan Mencongkel Pagar Besi

"Banyak, kemarin kita temukan lebih dari 20 titik," kata Kukuh, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Saat ini, pihaknya telah menawarkan kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI untuk pengamanan saat perbaikan. Sebab, perbaikan pagar ini bukan yang pertama kali dilakukan.

Kukuh menjelaskan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI kerap memperbaiki pagar Monas. Namun, tak lama kemudian, PKL kembali mematahkan dan mencuri besi pagar Monas.

Tak hanya itu, petugas Dinas Pertamanan DKI juga kerap mendapat ancaman kekerasan saat perbaikan.

"Kita sudah tawarkan ke Dinas Pertamanan biar kita jagain mereka selama ngelas pagar, karena mereka sering diancam untuk dibunuh. Tapi, kami belum dapat jawaban dari Dinas Pertamanan," kata Kukuh.

Menanggapi itu, Kepala Unit Pengelola (UP) Cawan Monas Rini Haryani menolak menjawab pertanyaan wartawan terkait pagar besi Monas yang dicongkel PKL. Sebab, hal itu masih menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) UP Taman Monas.

Meskipun Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menunjuknya sebagai Kepala UP Monas, namun belum ada payung hukum yang mendasarinya. Di sisi lain, ia tak menampik kalau petugas Monas dan aparat lainnya kerap mendapat ancaman kekerasan dari PKL.

"Iya, saya juga baru tahu setelah rapat dengan satpol PP. Saya dapat info waktu pemagaran, Pak Firdaus (Kepala UP Taman Monas) diancam mau dibunuh," kata Rini.

Pantauan Kompas.com, pagar bolong itu terdapat di beberapa titik. Pagar bolong itu biasanya digunakan pedagang kopi saat kabur dari kejaran Satpol PP.