"Sampai sekarang uangnya belum dikembalikan. Padahal uang itu hasil pinjaman, mau dipulangin lagi. Saya bingung, udah ditagih bayar, sedangkan suami udah enggak kerja lagi," ujar Sadiyah, ibu Fauzan, saat ditemui Kompas.com di RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Menurut Sadiyah, pihak keluarga sudah coba menghubungi pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan ke Rumah Sakit Royal Taruma mengenai hal tersebut. Namun, sampai hari ini dia hanya mendapat janji. Sadiyah pun memohon pihak RS segera mengembalikan uang muka sebesar Rp 17 juta.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Ermawati mengatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar segera mengembalikan uang muka kepada orangtua pasien yang sudah ditanggung oleh BPJS tersebut.
"Saya akan koordinasikan langsung ke pihak Rumah Sakit Royal Taruma ya. Apa benar 17 juta belum dikembalikan? Jika memang benar, langsung saya tindak oknum yang menahan-nahan. Terima kasih atas informasinya ya," papar Dien saat dihubungi Kompas.com.
Sebelumnya diberitakan, Muhammad Fauzan Saputra, bayi berusia 11 bulan, mendapatkan perawatan setelah ditolak oleh lima rumah sakit lantaran menderita penyakit radang selaput otak atau meningitis.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien sempat menyayangkan pihak Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, karena telah menarik biaya kepada orangtua pasien sebesar Rp 17 juta sebagai uang muka perawatan Fauzan.
Padahal, ia terdaftar mendapat jaminan kesehatan dari KJS dan seharusnya dipermudah. Namun, saat ini segala biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah karena Fauzan memiliki kartu BPJS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.