Ia bahkan mengklaim pasar tumpah itu tidak akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. "Kita sudah lakukan langkah antisipatif di Tanah Abang, tapi pasarnya tidak tumpah banget kok. Enggak kayak di jalur Pantura yang benar-benar tumpah ke jalan dan membuat kemacetan," kata Akbar, di Balaikota Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Menurut dia, pasar dadakan itu tidak hanya muncul di Tanah Abang. Namun juga tersebar di lokasi lainnya, seperti di Jatinegara, Pasar Minggu, dan lainnya. Dalam mengantisipasi kemacetan lalu lintas, lanjut dia, pihaknya telah melakukan operasi penertiban parkir liar sejak dua pekan sebelum Ramadhan.
Menurut Akbar, penertiban itu masih dilaksanakan hingga hari ini. "Kemarin juga banyak tuh motor yang dijaring, tapi saya belum dapat laporan jumlahnya berapa. Jadi itu antisipasinya, dengan menghilangkan parkir-parkir liar di kawasan ramai tadi," kata mantan Kepala BLU Transjakarta itu.
Kemudian, pihaknya juga menambah petugas untuk berjaga di titik-titik keramaian tersebut. Menurut dia, pihaknya hanya bertugas mengatur lalu lintasnya saja. Sementara pihak yang bertanggung jawab menertibkan pedagang yang melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum adalah Satpol PP.
Dishub DKI pun hanya bisa mengimbau PKL untuk lebih merapat ke pinggir, jangan sampai berdagang ke tengah jalan. "Tapi biasanya hanya sebentar. Paling setelah Maghrib, pedagangnya sudah sepi lagi," kata Akbar.
Baca juga:
- Dishub DKI Tak Akan Tertibkan Pasar Tumpah