Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub: Pasar Tumpah di Jakarta Tak Bikin Macet seperti Pantura

Kompas.com - 02/07/2014, 17:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengaku tak memiliki langkah khusus untuk mengantisipasi membeludaknya pasar tumpah di Ibukota selama Ramadhan.

Ia bahkan mengklaim pasar tumpah itu tidak akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. "Kita sudah lakukan langkah antisipatif di Tanah Abang, tapi pasarnya tidak tumpah banget kok. Enggak kayak di jalur Pantura yang benar-benar tumpah ke jalan dan membuat kemacetan," kata Akbar, di Balaikota Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Menurut dia, pasar dadakan itu tidak hanya muncul di Tanah Abang. Namun juga tersebar di lokasi lainnya, seperti di Jatinegara, Pasar Minggu, dan lainnya. Dalam mengantisipasi kemacetan lalu lintas, lanjut dia, pihaknya telah melakukan operasi penertiban parkir liar sejak dua pekan sebelum Ramadhan.

Menurut Akbar, penertiban itu masih dilaksanakan hingga hari ini. "Kemarin juga banyak tuh motor yang dijaring, tapi saya belum dapat laporan jumlahnya berapa. Jadi itu antisipasinya, dengan menghilangkan parkir-parkir liar di kawasan ramai tadi," kata mantan Kepala BLU Transjakarta itu.

Kemudian, pihaknya juga menambah petugas untuk berjaga di titik-titik keramaian tersebut. Menurut dia, pihaknya hanya bertugas mengatur lalu lintasnya saja. Sementara pihak yang bertanggung jawab menertibkan pedagang yang melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum adalah Satpol PP.

Dishub DKI pun hanya bisa mengimbau PKL untuk lebih merapat ke pinggir, jangan sampai berdagang ke tengah jalan. "Tapi biasanya hanya sebentar. Paling setelah Maghrib, pedagangnya sudah sepi lagi," kata Akbar.

Baca juga:
- Dishub DKI Tak Akan Tertibkan Pasar Tumpah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com