Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rekam Jejak Boy Sadikin, Salah Satu "Calon" Pendamping Ahok

Kompas.com - 21/07/2014, 16:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Boy Bernardi Sadikin disebut-sebut sebagai kandidat pendamping Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Nama Boy mulai dibicarakan setelah penghitungan suara pemilu presiden mendekati akhir. Data dalam situs resmi resmi Komisi Pemilihan Umum menunjukkan, sementara ini pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengungguli rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca:
Rekapitulasi Suara 20 Provinsi, Jokowi-JK Unggul).

Jokowi yang saat ini masih berstatus Gubernur Jakarta nonaktif dipastikan bakal meninggalkan kursi DKI 1 jika memenangi Pilpres 2014. Otomatis jabatannya sebagai gubernur diserahkan kepada Basuki.

Nama Boy Sadikin pertama kali keluar dari Lurah Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Alamsah. Dia sudah mendengar ada bisik-bisik kelak siapa yang akan mendampingi Basuki. Menurut dia, ada dua nama, yakni Djarot Saeful atau Boy Sadikin.

Boy Bernardi Sadikin adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang dilantik 27 November 2013. Ia menjadi pengganti Sayogo Hendrosubroto, yang memasuki masa pensiun.  

Anak mantan Gubernur DKI Ali Sadikin ini masuk ke parlemen DKI melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dia bertugas di Komisi D DPRD DKI Jakarta 2009-2014. Komisi D meliputi bidang pembangunan. Di PDIP, Boy menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta.

Pada Pilkada DKI 2012, ia sempat membuka peluang maju sebagai kandidat calon gubernur. Namun, dia mengurungkan niat dan menjadi ketua tim sukses pemenangan Jokowi-Ahok.

Boy mengundurkan diri dari seleksi dengan alasan menjaga nama baik partai dan orangtuanya.

Dia memang tidak menampik bila nama besar orangtuanya sebagai gubernur yang dianggap sukses memimpin Jakarta ikut menjadi beban. Boy merasa belum mencapai level dan kapasitas seorang pemimpin yang mengemban tugas rakyat banyak.

"Nasib jutaan warga Jakarta dipertaruhkan untuk jabatan ini," kata Boy saat itu.

Ia menjelaskan, keinginan untuk menjadi pemimpin sebenarnya tidak boleh hanya didasari pertimbangan otak, tetapi juga harus dengan pertimbangan nurani. "Orangtua saya selalu berpesan, jangan hanya berpikir dengan otak, tapi juga dengan hati nurani," kata Boy.

Baca: Dikabarkan Dampingi Ahok di Jakarta, Ini Kata Boy Sadikin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com