Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres: Perempuan Celana Loreng Tidak Sampai Masuk ke Gedung KPU

Kompas.com - 22/07/2014, 12:26 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar (Pol) Hendro Pandowo mengatakan, perempuan bercelana loreng yang diamankan aparat kepolisian di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum sampai memasuki gedung KPU.

Perempuan tersebut diamankan ketika berusaha masuk ke Gedung KPU tanpa bisa menunjukkan tanda pengenal.

"Dia mau masuk ke pintu (Gedung KPU), tidak bawa ID card, tidak bawa identitas kemudian kita tanya dan dia tidak mengakui, sehingga kita amankan," ujar Hendro di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).

Hendro mengatakan, saat diamankan, perempuan tersebut sudah menggunakan celana loreng, tas berbentuk ransel, dan sepatu PDL. Hingga saat ini, kepolisian masih mendalami motif dari perempuan tersebut.

Hendro juga menambahkan, tidak ada yang mencurigakan dari isi tas yang dibawa perempuan tersebut. "Isi tasnya perlengkapan perempuan biasa," ujar Hendro.

Seperti diberitakan, seorang perempuan yang menggunakan celana loreng dan membawa tas ransel ditangkap petugas kepolisian karena dianggap mencurigakan.

Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Menteng Komisaris Polisi Billy L Ole mengatakan, saat ditangkap, perempuan tersebut tidak memiliki tanda pengenal.

"Dia tidak punya tanda pengenal. Karena curiga, akhirnya kita amankan," ujar Billy saat ditemui seusai penangkapan tersebut, di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014). 

Menurut Billy, wanita tersebut sempat masuk ke dalam toilet di Gedung KPU untuk berganti pakaian. Belum diketahui identitas dan tujuan wanita tersebut masuk ke dalam Gedung KPU. 

"Awas buka jalan, banyak wartawan, saya mau masuk," ujar Billy, menirukan ucapan wanita tersebut. 

Penangkapan tersebut sempat membuat suasana ricuh di Jalan Imam Bonjol. Para awak media berusaha mendapatkan keterangan soal penangkapan perempuan tersebut.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi, wanita tersebut akhirnya dibawa ke Polsek Menteng untuk dilakukan pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Megapolitan
Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek 'Online'

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek "Online"

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com