Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Presiden Terpilih, Pengamanan Jokowi dan Balaikota Diperketat

Kompas.com - 24/07/2014, 14:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Joko Widodo sebagai pemenang Pemilihan Presiden RI 2014, pengamanan terhadap Jokowi dan Balaikota Jakarta diperketat.

Seperti diketahui sejak Rabu (23/7/2014) kemarin, Jokowi kembali aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta dan berkantor di Balaikota.

Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, pengamanan ekstra ini dilakukan hingga pengambilan sumpah jabatan Jokowi sebagai Presiden RI.

"Kalau yang menempel dia (Jokowi) sekitar sepuluh staf pengamanan dalam (pamdal), tapi ada yang pengawal bawaan dia juga. (Pengamanan dari) Polisi, di sini kita dapat kiriman dari Polda Metro Jaya, setiap harinya satu peleton," kata Agustino, kepada wartawan, di Balaikota Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Agustino menjelaskan, jumlah staf pamdal yang bertugas di Balaikota sebanyak 125 orang. Mereka terbagi menjadi tiga kali shift dengan 40 petugas per shift.

Menurut Agustino, jumlah itu masih kurang untuk menjaga Balaikota. Idealnya, diperlukan 250 petugas untuk tiga shift sebab Balaikota terdiri dari dua unit gedung dan merupakan obyek vital di ibu kota.

Pihaknya mengatakan, tidak menambah jumlah personel yang berjaga di Balaikota. Peningkatan keamanan dilakukan dengan melengkapi peralatan pengamanan pada staf pamdal dan lebih selektif dalam menerima tamu.

"Kalau ada tamu, kami minta KTP dan ada empat mesin metal detektor juga di pintu samping Balaikota, pendapa, dan Blok G," kata Agustino.

Apabila ada acara besar di Balaikota, pihaknya bakal menyebar staf pamdal yang menggunakan pakaian batik sehingga mereka bisa ikut mengawasi para tamu yang juga menggunakan batik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com