Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temon: Dulu Kegiatan Sabhawana Tidak Ada Senioritas

Kompas.com - 15/08/2014, 15:28 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Temon mengaku terkejut ketika kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam SMA 3, Sabhawana, menyebabkan kematian dua anggotanya, Arfiand Caesar Al Irhamy dan Padian Prawiradirya, mengikuti kegiatan Berganda.

Temon yang merupakan anggota Sabhawana angkatan 5 pun mengenang masa ketika ia mengikuti kegiatan Berganda pada tahun 1980-an.

"Berganda itu kan intinya kegiatan gabungan dari materi-materi yang telah dipelajari selama setahun. Di zaman saya, antara alumni dan peserta lebih menekankan kekeluargaan. Tidak ada senioritas. Kalau alumni datang, untuk seru-seruan saja," kata Temon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2014).

Keahliannya mengolah tawa pun diakuinya didapat ketika ia bergabung menjadi anggota Sabhawana. "Belajar ngelucu juga dari Sabhawana. Namanya juga udah deket banget antaranggota. Kenyang gue dicengin mulu," katanya.

Pada zaman itu, menurut Temon, jika ada peserta yang melakukan kesalahan, bukan senior yang menghukum, melainkan alam.

"Misalnya aja nih pelajaran navigasi darat. Lo salah satu derajat, tetapi praktik di lapangannya, bisa nyasar 10 kilometer. Kita panitia paling bisa dongkol aja. Alam yang menghukum," tambah Temon.

Dia juga mengakui, kegiatan Berganda pada masanya tidak didampingi oleh guru. Hal itu karena sekolah sudah menaruh kepercayaan penuh kepada Sabhawana. Meskipun demikian, setiap peserta Berganda harus memiliki surat keterangan sehat dari dokter.

"Setelah lulus, saya ngikutin paling cuma sampai angkatan 6-7 aja. Setelahnya nggak ngikutin lagi. Makanya kaget juga pas ada kejadian ini," kata Sarjana Psikologi UI angkatan 1985 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com