Menurutnya, saat ini pembangunan gedung terminal tersebut masih merujuk pada konsep serta arsitektur awal pertama kali yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun gedung di Terminal Manggarai, Jakarta Selatan.
"Nanti konsepnya itu ada tingkatan infrastuktur antara jalur bus dengan area lalu lintas orang. Kan sebelumnya itu di sini, antara bus dan orang jadi satu di dalam lokasi terminal. Jadi kami bangun gedung di sini ada empat lantai. Modelnya persis seperti di Terminal Manggarai," kata Anthon, Senin (18/8/2014).
Ia menjelaskan bahwa nantinya seluruh penumpang akan berada di dalam gedung. Pada saat masuk dari gerbang masuk terminal, penumpang akan diarahkan petugas untuk naik ke lantai satu menggunakan eskalator.
Sementara bus dan angkutan umum melewati beberapa lajur yang sudah disediakan pengelola, sesuai tujuan keberangkatan.
"Nanti di lantai satu itu ada informasi bagi para penumpang. Misalnya yang mau ke Jawa Tengah, silakan melalui ke lajur ini, kalau yang ke Sumatera silakan masuk ke sini. Jadi nanti akan kami tata sedemikian rupa agar tertib lah intinya, tidak amburadul. Kami akan bangun ada empat lantai yah, kemudian untuk lajur bus ada lima," kata Anthon kepada Kompas.com.
Menurut Anthon, pada lantai satu nanti akan dibangun kantor terminal, dan unit pengelola (UP) terminal. Kemudian, lanjut Anthon, di lantai satu dan dua akan disediakan restoran (food court). Untuk di lantai tiga disediakan loket-loket pembelian tiket bus, lalu di lantai empat akan dibangun beberapa aula serta ruang rapat.
"Mengenai fasilitas lainnya ya, ada eskalator, pendingin ruangan, dan lift juga kami sediakan untuk para penumpang difabel," kata dia.
Saat ditanya mengenai rencana pengintegrasian dengan halte Transjakarta terdekat, yaitu Arion, Anthon mengatakan belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau di terminal ini sih sepertinya tidak ya. Kalau seperti di Terminal Pinang Ranti (Jakarta Timur) itu kan di dalamnya ada halte Transjakarta, ya bisa itu diintegrasikan. Kami lihat ke depannya saja," kata Anthon di Kantor UPT Terminal, Rawamangun, Jakarta Timur.
Sekadar informasi, biaya yang dikucurkan untuk merevitalisasi Terminal Rawamangun dari anggaran APBD DKI Jakarta sekitar Rp 47 miliar. Melalui kontraktor PT Jaya Konstruksi, pembangunan direncanakan selesai akhir Desember 2014 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.