"Yang pasti selama konstruksi pasti ada gangguan. Nanti akan diatur. Bisa saja di luar sebentar, bisa juga dipindahkan. Kalau tidak mengganggu (arus lalu lintas), ya di jalan. Tapi, kalau mengganggu, ya akan kita pindahkan ke Pulogadung. Lihat situasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar di Balaikota Jakarta, Senin (18/8/2014).
Menurut Akbar, Terminal Rawamangun akan direnovasi dengan gaya bangunan era kolonial, layaknya Terminal Manggarai. Selain Rawamangun, tiga terminal lain yang juga akan direnovasi adalah Terminal Muara Angke, Terminal Klender, dan Terminal Pinang Ranti.
Seperti halnya Terminal Manggarai, keempat terminal yang akan direnovasi nantinya juga akan dilengkapi eskalator dan akan ada pemisahan antara jalur bus dan jalur pejalan kaki.
"Konsepnya sama seperti Manggarai dan Kota sehingga dengan tipikal bangunan yang sama, nantinya begitu orang lihat bangunan yang seperti itu, dia akan langsung tahu kalau itu terminal," ujar pria lulusan Leeds University, Inggris, itu.
Revitalisasi terminal merupakan salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya memperbaiki sarana dan prasarana transportasi umum di Ibu Kota. Pada tahun lalu, revitalisasi terminal dilakukan di dua tempat, yakni di Terminal Manggarai dan Terminal Kota.
Pada tahun ini, akan ada enam terminal yang akan direnovasi. Selain Terminal Rawamangun, Muara Angke, Klender, dan Pinang Ranti, dua terminal lainnya adalah Terminal Kalideres dan Kampung Rambutan.
Anggaran renovasi tiap terminal berbeda-beda. Terminal Klender akan dibangun dengan dana sekitar Rp 11,7 miliar, Terminal Rawamangun Rp 48 miliar, Terminal Pinang Ranti Rp 23 miliar, Terminal Kalideres Rp 248 miliar, Terminal Muara Angke Rp 8 miliar, dan Terminal Kampung Rambutan Rp 871 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.