Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Arus di Sekitar MK Ditutup sejak Pukul 07.00 WIB

Kompas.com - 20/08/2014, 12:22 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakukan penutupan jalur dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8/2014) besok, dimulai sejak pagi.

"Jalan di sekitar sana (MK) wajib ditutup sejak pagi, pukul 07.00 WIB," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Restu Mulya Budiyanto, Rabu (20/8/2014).

Perlu diketahui, sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) dengan pemohon pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dijadwalkan dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Restu menambahkan, untuk pengaturan lalu lintas, pihaknya menurunkan 180 orang. "Nanti akan juga menggunakan helicam untuk mengamati situasi sekitar situ," kata Restu.

Sebelumnya, Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto akan memberlakukan empat jalur alternatif pengalihan arus lalu lintas esok hari.

Jalur pertama ialah dari Semanggi ke arah Istana akan dialihkan ke arah Budi Kemuliaan-Abdul Muis-Majapahit-Harmoni dan seterusnya. Bisa juga dari Budi Kemuliaan terus ke Tanah Abang. Jalur kedua ialah arus dari Gajah Mada.

Ketika menuju ke arah Istana di Harmoni, arus dibelokkan ke kiri menuju Jalan Juanda, kemudian menuju Pasar Baru lalu Gunung Sahari, atau dari Jalan Juanda menuju Pasar Baru-Kantor Pos-Lapangan Banteng, kemudian menuju Jalan Merdeka Timur.

Jalur ketiga ialah dari arah Tugu Tani. Arus kendaraan dari arah Jalan Merdeka Selatan di depan Kedutaan Besar AS akan diluruskan ke Jalan Merdeka Timur.

Jalur keempat ialah arus lalu lintas dari arah Tanah Abang. Di Jalan Merdeka Barat, arus kendaraan bisa dibelokkan ke kiri, ke arah Abdul Muis, kemudian ke arah Majapahit-Harmoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com