Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Monas Tak Peduli "Panasnya" Aksi Massa Pendukung Prabowo

Kompas.com - 21/08/2014, 14:18 WIB
Desy Hartini

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Meski di Jalan Medan Merdeka Barat sedang panas dengan massa pendukung Prabowo, Monumen Nasional (Monas) tetap menjadi daya tarik wisatawan. Namun, pengunjung memang tidak begitu ramai seperti biasanya.

Terlihat satu bus pariwisata yang mengantarkan puluhan orang ke Monas. Beberapa duduk diam di bawah pohon lantaran panasnya matahari yang menyengat. Beberapa orang lainnya juga menggelar karpet di bawah pohon sambil menyantap makanan bersama keluarganya.

Ada pula beberapa bule yang justru asyik membidik suasana Monas dengan kameranya. Namun, beberapa pengunjung dengan mengenakan atribut Prabowo-Hatta pun juga terlihat di salah satu sisi area Monas.

Ditanya soal sidang putusan MK, dua pengunjung ini mengaku tak tahu apa-apa. Rupanya, mereka berasal dari Brebes dan sedang menumpang di rumah saudaranya, kawasan Kebon Sirih.

"Enggak tahu sih, ke sini cuma ngisi liburan aja soalnya kita dari Brebes juga, enggak tahu apa-apa," ujar salah seorang yang enggan menyebutkan namanya.

"Enggak tahu apa-apa soal sidang MK, yang penting jalan-jalan," ujar yang lain.

Selain itu, keduanya mengaku tidak mengalami kendala ketika menuju Monas. "Soalnya kita jalan kaki dari Kebon Sirih jadi enggak ngalamin pengalihan arus jalan dan lainnya," ujarnya.

Begitu juga dengan keluarga Arya Setiono. Ia bersama keluarga besarnya memang sudah merencanakan liburan di Jakarta selama beberapa hari. Keluarga yang berasal dari Bogor ini mengungkapkan tak begitu peduli dengan sidang MK tersebut.

"Ha.. ha.. ha.. Ngapain juga ngurusin itu (demo terkait putusan MK), enggak jelas juga. Mending jalan-jalan," ujar Arya (40) kepada Kompas.com di bawah pohon, Monas, Kamis (21/8/2014).

Keluarga Arya ini juga mengaku tak mengalami kendala untuk sampai di Monas. "Kita sih dari subuh udah jalan ke sini. Emang tadi sempet macet di beberapa ruas di Jakarta tapi enggak apa-apa tuh, bisa sampai," ujarnya lagi.

Pada pukul 14.00, sidang putusan MK atas PHPU presiden dan wakil presiden akan digelar di ruang sidang pleno Gedung MK, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com