Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju sebagai Calon Wali Kota, Nurul Akan Jadikan Depok Asri, Metropolis, dan Indah

Kompas.com - 26/08/2014, 16:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Bursa calon wali kota Depok dalam Pemilu Wali Kota Depok semakin sesak dengan tokoh-tokoh perpolitikan di tingkat nasional. Setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memajukan sejumlah nama, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Partai Golkar pun memasukkan nama anggota DPR Nurul Arifin sebagai salah satu kandidat calon wali kota Depok.

Apa yang membuat politisi yang sebelumnya dikenal sebagai artis itu maju dalam Pemilu Wali Kota Depok ini?

"Jadi kepala daerah itu memang baiknya jadi bupati atau wali kota, kecuali DKI Jakarta dan DI Yogyakarta, karena bupati dan wali kota itulah yang memiliki wilayah kekuasaan," ujar Nurul di Kompleks Parlemen, Selasa (26/8/2014).

Dia menilai tingkat keberhasilan seorang pemimpin juga dilihat lebih dulu di kota ataupun kabupaten. Selain itu, Nurul mengaku bahwa dia pun berdomisili di Depok. Dia melihat Depok, sebagai salah satu kota penyangga, akan berperan penting bagi Jakarta.

"Oleh karena itu, penting bagi warga Depok untuk menjadi bagian dari kemajuan DKI," tuturnya.

Nurul bertekad agar Depok jangan sampai tertinggal pembangunannya. Depok dinilai masih perlu meningkatkan keterkenalannya sebagai kota pendidikan. Kota yang dulunya asri harus dikembalikan hijau dan tertata. Nurul juga memiliki keinginan untuk menambah ruang publik dan membangun tempat yang ramah lingkungan.

"Saya bercita-cita membuat Depok asri, metropolis, dan Indah," katanya.

Perempuan yang sempat diwacanakan maju dalam Pemilu Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu itu mengakui ada beberapa nama yang diwacanakan maju sebagai calon wali kota Depok. Namun, hal tersebut tak menyurutkan tekadnya. Nama-nama besar seperti Tifatul Sembiring, Sohibul Iman, hingga Nur Azizah Tahmid (istri Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail) akan menjadi pesaing kuat bagi Nurul.

"Saya belum tahu petanya. Nanti lihat dulu respons publik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com