Operasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta bersama Kantor Imigrasi Jakarta Pusat tersebut menyisir wisma dan penginapan di kawaasan Kebon Kacang. Penyisiran di Wisma Afindo tak mendapati pelanggaran, demikian pula di Fave Hotel and Spa.
Namun, saat para petugas memasuki warung makan di samping wisma, seorang pria berkulit hitam dan berkaos polo warna kuning tiba-tiba berlari keluar warung. Cegatan petugas bisa dihindari. Aksi kejar-kejaran pun terjadi.
"I'm really really sorry sir. I'm sorry, I'm not terorist, I'm tourist," ucap lelaki yang kemudian diketahui bernama Robinna itu, setelah tak lagi kabur. "I'm sorry sir! I'm afraid! I'm scared!" lanjut dia, saat diminta menunjukkan identitas diri.
Namun, dari dompet Robinna, hanya ditemukan uang Rp 200.000 tanpa ada tanda pengenal apa pun. Ketika ditanya apakah dia memiliki paspor, Robinna mengatakan paspornya ada di kantor kedutaan besar negaranya di Jakarta.
Meski mengiba-iba untuk tak diborgol dan ditahan, Robinna tetap dibawa ke Kantor Imigrasi Jakarta Pusat. Kepada petugas yang menginterogasinya, dia mengaku datang ke Jakarta untuk urusan bisnis sepatu dan sudah ada di sini sejak awal Ramadhan tahun ini.
"Dia bisa langsung kita proses untuk dideportasi," ujar Kepala Imigrasi Jakarta Pusat Ahmad Fauzi. Dia menduga Robinna lolos dari pemeriksaan petugas di bandara karena menggunakan visa kunjungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.