Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Makan Sederhana Bintaro Diminta Hapus Kata "Sederhana"

Kompas.com - 05/09/2014, 22:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadilan Niaga meminta Rumah Makan (RM) Sederhana Bintaro yang berada di Jalan Bintaro Utama Raya DD/1/73 Sektor 3A, Tangerang Selatan, diminta menghapus kata "Sederhana" dalam merek dagangnya.

"Pemilik RM Sederhana Bintaro harus mengganti nama tanpa menggunakan kata 'Sederhana' lagi. Bila tidak, ada sanksi mulai kurungan penjara dan denda uang," kata Soeharto dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat di Tangerang, Jumat (5/9/2014).

Ia mengatakan, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah menetapkan H Bustaman sebagai pemilik sah merek dagang dengan kata "Sederhana".

Oleh karena itu, Pengadilan Niaga menutup kata "Sederhana" pada RM Sederhana Bintaro sesuai keputusan Mahkamah Agung tanggal 5 Oktober 2009 Nomor :077 PK/Pdt.Sus/09 Jo.

Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 27/MEREK/2008/PN.Niaga. JKT.PST tanggal 15 September 2008 telah berkuatan hukum tetap.

"Kami sudah menyampaikan imbauan, namun tidak digubris. Hingga kami melakukan sendiri. Jika setelah eksekusi masih belum dilakukan maka akan ada sanksi selanjutnya," paparnya.

Beth Yancuance selaku kuasa hukum H Bustaman, yang merupakan pemilik sah nama RM Sederhana, mengatakan, eksekusi yang dilakukan hari ini merupakan keputusan final setelah sebelumnya dilakukan gugatan mulai dari Pengadilan Niaga dan PK di Mahkamah Agung.

"Keputusan hukum seluruhnya memenangkan Haji Bustaman sebagai pemilik merek dagang yang sah dengan nama RM Sederhana," ujarnya.

Beth menambahkan, H Bustaman dan almarhum Djamilus Djamil merupakan rekan yang kemudian berpisah karena persoalan bisnis hingga keduanya mendirikan rumah makan.

Djamilus mendirikan RM Sederhana Bintaro (SB) dan H Bustaman pun membuat RM Sederhana. Namun, merek "Sederhana" telah digunakan lebih dahulu oleh H Bustaman dibandingkan Djamilus. Lalu, nama "Sederhana" pun dipersoalkan oleh H Bustaman ke ranah hukum.

"Dari kasus tersebut, nama Sederhana menjadi masuk ke ranah hukum. Pengadilan telah menetapkan H Bustaman sebagai pemilik merek dagang Sederhana yang sah," paparnya.

Ditegaskan pula, Djamilus hanya boleh menggunakan lambang SB pada rumah makannya sesuai yang didaftarkan ke Ditjen HAKI tanpa ada penjelasan Sederhana Bintaro (SB).

Erwin Budiman, selaku kuasa hukum Djamilus, mengaku tidak terima dengan eksekusi yang dilakukan karena dinilainya terlalu gegabah.

Pasalnya, kliennya memiliki sertifikat merek dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) bertanggal 24 Oktober 2011 yang ditandatangani Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI) terkait nama RM Sederhana Bintaro (SB).

"Kami juga memiliki landasan hukum untuk gunakan nama tersebut," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com