Orangtua siswa mengantre berjam-jam. Bahkan, sampai mengantre empat Bank DKI. Selvi (34), salah satu orangtua siswa dari Jati Arya (12), siswa SDN Kebon Manggis 14 Matraman, mengaku kesal karena antrean yang cukup panjang.
Ia mengaku sudah ke empat Bank DKI sebelumnya untuk mengantre. "Saya dari jam 7 sudah mengantre keliling bank. Saya sudah ke empat Bank DKI, mulai di dekat Gramedia Matraman, Pasar Jatinegara, dekat Rumah Sakit Carolus Salemba, dan Atrium Senen, semuanya penuh.
Sampai akhirnya saya ngambil di Otista ini, baru dapat antrean," kata Selvi, ditemui di Bank DKI KCP Otista.
Menurut Selvi, ia terpaksa mengantre, karena belum mendapatkan kartu ATM. Alhasil ia harus merasakan antrean yang cukup panjang tersebut.
Sementara, uangnya nanti akan segera digunakan untuk membeli perlengkapan anaknya. "Buat yang SD dapat Rp 1.080.000, SMP Rp 1,2 juta, dan SMA 1,4 juta.
Uangnya diakumulatif untuk dana selama enam bulan. Sengaja saya ambil sekarang, karena butuh buat beli seragam dan buku anak," katanya.
Kartu Jakarta Pintar adalah program unggulan pasangan Jokowi-Ahok sejak kampanye Pemilihan Gubernur DKI tahun 2012 lalu. Dengan KJP, siswa dari keluarga yang tidak mampu dijamin haknya untuk tetap mendapatkan akses ke pendidikan.
Untuk tahun ini, dana KJP yang akan diterima setiap pelajar per tiap bulannya adalah sebagai berikut: untuk pelajar SD sederajat sebesar Rp 180.000; pelajar SMP sederajat sebesar Rp 210.000; dan SMA sederajat sebesar Rp 240.000. Dan KJP akan dibagikan setiap per tiga bulan sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.