Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Pegawai Dinas Perhubungan DKI Jadi Tersangka Korupsi di Kejaksaan Agung

Kompas.com - 09/09/2014, 20:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Agung kembali menetapkan empat pegawai di Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan satu rekanan instansi itu sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan kapal penyeberangan ke Kepulauan Seribu, Selasa (9/9/2014).

"Kami tetapkan lima tersangka korupsi pengadaan kapal Kepulauan Seribu," kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Widyopramono, yang ditemui seusai peluncuran awal RSU Adhyaksa di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (9/9/2014).

"Satu dari lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan kapal ini juga merupakan tersangka pengadaan transjakarta berinisial DA," imbuh Widyopramono.

DA adalah Sekretaris Dinas Perhubungan DKI yang juga menjadi petugas pembuat komitmen pengadaan transjakarta.

Widyopramono mengatakan, kasus dugaan korupsi pengadaan kapal penyeberangan ini terungkap setelah pengembangan kasus dugaan korupsi pengadaan transjakarta untuk tahun anggaran 2012.

Kasus pengadaan transjakarta pada tahun anggaran 2012 tersebut adalah perkara yang menyeret mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.

"Setelah diselidiki, ternyata DA, pejabat di Dinas Perhubungan DKI, juga terjerat dalam kasus korupsi pengadaan kapal anggaran 2012-2013," kata Widyopramono.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana mengatakan bahwa tiga dari lima tersangka merupakan pejabat di Unit Pelayanan Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Mereka adalah THS, KZ, dan Bu. Dua lainnya adalah DA (yang) Sekretaris Dishub DKI, dan seorang tersangka lainnya adalah rekanan pengadaan kapal, yaitu ABS," kata Tony.

Tony belum dapat menyebutkan dugaan kerugian negara dari kasus baru korupsi pengadaan di Dinas Perhubungan DKI ini ataupun dalam pengadaan transjakarta. "Kami masih menghitung total kerugian negara atas kasus korupsi ini. Kami masih terus lakukan penyidikan," kilah dia.

(Mohamad Yusuf/Adi Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com