Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendalian Aliran Permukaan Versus Normalisasi Sungai

Kompas.com - 18/09/2014, 19:14 WIB
KOMPAS.com - Saat ini, normalisasi sungai sudah menjadi program andalan di semua daerah di Jabodetabek. Setelah program normalisasi Sungai Pesanggrahan, Angke, dan Sunter yang sampai kini masih berlangsung, Ciliwung dan Cisadane menyusul dibenahi. Di DKI Jakarta, saluran-saluran dan kali-kali kecil pun tak luput dari sasaran normalisasi.

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Dirjen Sumber Daya Air mulai memperbaiki dua dari 10 pintu di Bendung Pintu Air 10 Pasar Baru, Kota Tangerang, Banten. Kondisi Pintu 7 dan 8 yang akan diperbaiki sangat memprihatinkan. Saluran itu tidak bisa lagi dibuka tutup untuk mengontrol pengeluaran air Sungai Cisadane ke wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang.

”Kegiatan perbaikan dua pintu air ini sudah dimulai sejak awal September. Diharapkan segera selesai dalam sebulan,” kata Pelaksana Harian Bendung Pintu Air 10 Dedi, di Kota Tangerang, Rabu (17/9).

Dedi menjelaskan, perbaikan langsung ditangani tim ahli dari Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Adapun Bagian Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi Banten menjadi pengawas dan petugas lapangan melakukan pendampingan perbaikan tersebut.

Dari 10 pintu air yang ada, kata Dedi, dua pintu air yang diperbaiki sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sejak awal 2014. Perbaikan pintu air ini akan dilanjutkan dengan proyek normalisasi Sungai Cisadane pada 2015-2018.

Berdasarkan pengamatan Kompas, sejumlah petugas dari Kementerian PU memperbaiki bagian bawah pintu air untuk menahan agar tidak bocor. Perbaikan juga dilakukan pada roda yang sudah habis tergerus sampah sehingga tidak dapat melakukan sistem buka tutup.

Sementara itu, khusus untuk Ciliwung, anggaran yang telah digelontorkan ataupun yang disiapkan untuk kelangsungan setiap proyek normalisasi terus menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pemerintah pusat dan APBD setiap pemerintah daerah.

Tim Pengendalian Banjir Komunitas Ciliwung yang terdiri dari pemerhati sungai dan lingkungan, baik dari lingkungan akademisi, pemerintah, maupun masyarakat, mendata setiap program normalisasi terhadap sungai ini. Total dana untuk seluruh program tersebut mencapai Rp 5,4 triliun.

Beberapa program itu antara lain normalisasi Ciliwung sekitar Rp 1,4 triliun yang terdiri dari pembebasan lahan Rp 208 miliar dan Rp 1,2 triliun untuk konstruksi. Selain itu, ada tambahan proyek Pintu Air Manggarai dan Karet sebesar Rp 215 miliar. Kemudian untuk sodetan dari Ciliwung ke Kanal Timur sebesar Rp 645 miliar.

Nantinya diproyeksikan akan ada Bendung Ciawi senilai Rp 3,2 triliun dari Rp 1,2 triliun untuk pembebasan lahan dan Rp 2 triliun untuk konstruksi.

Total dana untuk proyek fisik di alur Ciliwung lebih besar dibandingkan dengan bantuan DKI ke Kabupaten Bogor sebesar Rp 12,5 miliar. Dana bantuan itu untuk membangun prasarana pengendali aliran permukaan.

Tidak tepat

Padahal, seperti diungkapkan Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Provinsi DKI Jakarta Tarsoen Waryono, normalisasi alur sungai yang ditujukan untuk mengendalikan banjir dinilai sesungguhnya tidak tepat benar. Terlebih jika upaya merehabilitasi itu dengan pembetonan, yaitu pemasangan sheet pile di sepanjang sisi alirannya.

Menurut Tarsoen, yang terpenting untuk menekan potensi banjir adalah dengan mengendalikan aliran permukaan di seluruh daerah aliran sungai. Ditunjang dengan penggunaan
teknologi ramah lingkungan, maka pengendalian aliran permukaan akan memperkecil anggaran dana penanggulangan banjir yang harus dikeluarkan pemerintah.

Tarsoen menambahkan, pengendalian aliran permukaan pada prinsipnya mudah saja. Seperti halnya sistem layanan air minum, satu perusahaan mengelola air dari satu sumber kemudian mengalirkannya ke banyak pelanggan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com