Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranjau Paku Kembali Meneror Pemakai Jalan

Kompas.com - 26/09/2014, 21:59 WIB
KOMPAS.com - Sudah empat kali dalam bulan ini Sofyan berurusan dengan tukang tambal ban. Keempat kalinya juga ban sepeda motornya bocor tertusuk paku.

”Jalan yang banyak paku itu di Jalan Hasyim Ashari sampai Daan Mogot, Pesing. Wah, sering sekali disitu ada paku. Saya juga sering kena. Juga di Jalan Pramuka yang mengarah ke Rawamangun,” katanya, Selasa (23/9) malam.

Malam itu, Sofyan menambal ban yang kena paku di Jalan Pramuka. Saat ban terasa kempis, saat itu pula dia tiba di tukang tambal ban yang tidak jauh dari Hotel Sentral. Di situ, sudah ada 5 orang lain yang mengalami nasib serupa. Ada juga orang yang sial karena harus ganti ban.

”Kalau nambal ban tarifnya sekitar Rp 8.000. Kalau ganti ban dalam, kena harga Rp 40.000. Padahal, ban yang ditawarkan bukan ban yang kualitas bagus. Ini ban yang saya pakai baru ganti dua hari lalu. Kalau kita enggak mau bayar sesuai dengan tarif yang mereka tetapkan, bisa-bisa ban sepeda motor kita enggak di-benerin,” kata warga Cempaka Putih yang bekerja di kawasan Cengkareng itu.

Hal serupa dialami Rian. Dia heran, dalam satu waktu yang sama, bisa 4 orang menambalkan ban sepeda motor. ”Pakunya kecil, paling 1 cm. Tapi begitu kena, angin langsung habis dan sepeda motor goyang. Kalau enggak cekatan, bisa jatuh, apalagi kalau kecepatan tinggi,” katanya.

Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum dan Pembinaan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, pihaknya mulai mendengar kembali ban sepeda motor kempis karena melindas paku. ”Memang ada laporan ’tebar paku’ main lagi. Namun, kami belum bisa mendeteksi ruas jalan yang dijadikan medannya. Kami juga mendengar muncul tambal ban keliling,” tuturnya kemarin.

Menurut Hindarsono, Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan tetap rutin membersihkan jalan dengan mobil bermagnet. Selain itu, mereka juga menyambangi tambal ban pinggir jalan. ”Kami imbau masyarakat mau menginformasikan lokasi dan waktu yang kerap terjadi tebaran paku ke TMC (Traffic Management Center) atau polisi terdekat. Informasi ini memudahkan kami memetakan dan membersihkan paku,” tuturnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, selama ada tukang tambal ban, berarti akan ada kendaraan yang bannya tertusuk paku. Sebab, hanya tukang tambal ban yang berkepentingan dengan ban bocor.

”Sekarang, berani atau berniat tidak Pemprov DKI Jakarta menyatakan Jakarta bebas dari paku,” ujarnya. (RTS/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com