Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antusias Menyambut Transjabodetabek

Kompas.com - 02/10/2014, 08:14 WIB
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di kawasan Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyambut gembira beroperasinya bus transjabodetabek koridor Ciputat-Blok M.

"Jelas jadi lebih enak. Dulu kan harus ke Lebak Bulus dulu bila mau naik transjakarta. Sekarang sudah ada selter-selter penunjang jadi jauh lebih enak. Bisa naik dari UIN atau Gintung," ujar Inka (40), salah seorang pengguna transjabodetabek, Rabu (1/10/2014).

Pangky (50), warga lainnya mengatakan senang karena cukup sekali membayar bisa langsung ke Blok M. "Lalu bila mau ke daerah Kota Tua sana kan tinggal sambung transjakarta saja. Jauh lebih praktis," kata Panky (50), pengguna lainnya.

Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) resmi meluncurkan 10 unit bus transjabodetabek koridor Ciputat-Blok M di pool PPD Ciputat, Tangsel, kemarin.

Dirut Perum PPD Pande Putu Yasa menuturkan bahwa bus transjabodetabek ini bisa mempermudah warga kota Tangsel mengakses Jakarta dengan biaya yang terjangkau dan mudah. "Bus ini nantinya akan terkoneksi dengan bus transjakarta," kata Pande.

Tiket manual

Tarif bus transjabodetabek sebesar Rp 70.000. Tidak perlu membayar lagi jika pindah ke bus transjakarta.

Sedangkan pengguna transjakarta yang hendak transfer ke bus transjabodetabek, misalkan dari halte Pondok Indah 1, cukup membayar tambahan Rp 3.500 saja. Nominalnya pun sama dengan membayar tiket transjabodetabek seharga Rp 7.000.

Sistem tiket hingga kini masih dilakukan secara manual dengan sistem robek tiket.

Pande memaparkan bus transjabodetabek koridor Ciputat-Blok M melewati 12 selter sehingga Terminal Blok M di Jakarta Selatan.

"Dari total 12 selter, tiga selter di antaranya adalah selter Koridor VIII transjakarta busway," kata Pande.

Kerja di Jakarta

Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan, moda transportasi ini bisa membantu mobilitas warga Kota Tangsel yang hendak ke Jakarta dan menjadi pilihan pengendara yang beralih dari kendaraan pribadi.

"Seperti yang banyak diketahui, 50 persen warga Tangsel bekerja di Jakarta dan menggunakan kendaraan pribadi," kata Airin. (kar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com