Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan J Dituntut Lebih Rendah dan Dapat Maaf dari Orangtua Arfiand

Kompas.com - 02/10/2014, 21:11 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa mengajukan tuntutan yang berbeda untuk J dan W, terdakwa kasus dugaan kekerasan pecinta alam Sabhawana SMAN 3 Jakarta, Kamis (2/10/2014). Orangtua Caesar Al Irhamy -siswa yang meninggal dalam kegiatan pecinta alam itu- pun memaafkan J, tetapi tidak untuk W. Apa yang menjadi alasan perlakuan beda ini?

"J mengakui semua perbuatannya. Kami memaafkan. Kami sudah tanda tangan diversi dia waktu di Kejaksaan," kata Diana Dewi, ibunda Arfiand, di sela sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.

Dalam persidangan tersebut, J dituntut dengan hukuman 1,5 tahun dan denda Rp 10 juta subsider 6 bulan pelatihan kerja. Adapun W dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 10 juta subsider pelatihan kerja.

Diana menuturkan, beberapa kali J bersama keluarganya datang ke rumahnya untuk mengakui perbuatan J terhadap Aca -panggilan Arfiand- dan meminta maaf. "Dia bilang yang sesungguhnya terjadi sama kami. Dia mengakui," kata dia.

Menurut Diana, keterangan J di persidangan pun sama dengan keterangan yang disampaikan langsung kepada keluarga Arfiand. Adapun W, ujar Diana, sebaliknya tak pernah berusaha menjalin interaksi dengan keluarga Arfiand apalagi menemuinya di rumah.

Menurut Diana, W pernah sekali berkunjung ke rumahnya bersama semua pengurus Sabhawana ketika kasus ini pertama kali mencuat. Di persidangan, W juga terus membantah semua yang didakwakan kepadanya.

"Dia bilang bangunin Aca bukan dengan menampar, tapi hanya menggoyang-goyang badannya. Tuduhan melempar carrier, dia bilang hanya naruh carrier di sebelah Aca," tutur Dewi.

Dewi dan suaminya bukan tidak memaafkan terdakwa lain dalam perkara ini. Namun, mereka berdua tak tahu apa yang harus dimaafkan dari para terdakwa selain J itu. "Mereka enggak mengakui, jadi apa yang mau dimaafkan?" tanya dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com