Dalam pemandangan fraksi PPP yang dibacakan oleh ketua fraksi PPP Ichwan Zayadi, disebutkan bahwa PPP kehilangan sosok gubernur yang penuh kesederhanaan, keramahan, kesantunan dalam bertutur kata, gemar blusukan, dan mampu menjaga etika norma pemerintahan. [Baca: PPP: Kami Ikhlaskan dan Wakafkan Jokowi untuk Indonesia]
Padahal, kata Basuki, pada Pilkada DKI 2012 lalu, PPP tidak mendukung Jokowi sebagai Gubernur DKI. Mereka secara bulat mendukung Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI.
"Coba lihat komentar PPP pas Pilkada DKI 2012, Jokowi kan dibilang (PPP) tidak pantas jadi Gubernur DKI, yang pantas Foke (Fauzi Bowo) menurut mereka. Foke kan juga enggak pernah 'blusukan' seperti Pak Jokowi, ya sudahlah cuma omongan orang politik mah sudah," kata Basuki, di Balaikota, Senin (6/10/2014).
Dalam pemandangan fraksi PPP disebutkan pula sikap-sikap yang dimiliki Jokowi itu tidak dimiliki oleh Basuki. Kembali, Basuki tidak mempermasalahkan pemandangan fraksi partai berlambang Ka'bah itu.
Menurut Basuki, pemandangan itu merupakan hak setiap warga untuk menyampaikan pendapatnya. Nantinya, pada Pilkada DKI 2017 akan dibuktikan sosok mana yang pantas memimpin Ibu Kota.
Rencananya, Basuki juga akan ikut bertarung menjadi calon Gubernur DKI periode 2017-2022. "Di Pilkada 2017 tinggal dilihat saja, orang pilih (saya) atau enggak. PPP berhak untuk tidak memilih saya (jadi Gubernur), santai saja. Kamu cari saja yang mau 'blusukan' seperti Pak Jokowi di (Pilkada) 2017," kata Basuki.
Meski Fraksi PPP masih merindukan dan menyayangi sosok Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada akhirnya mereka menerima pengunduran diri politisi PDI-Perjuangan itu. PPP pun mewakafkan Jokowi kepada bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.