Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Kami Ikhlaskan dan Wakafkan Jokowi untuk Indonesia

Kompas.com - 06/10/2014, 15:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta, Ichwan Zayadi, menyatakan bahwa fraksinya sebenarnya masih menginginkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memimpin Jakarta hingga 2017. Menurut pandangan Fraksi PPP, Jokowi merupakan figur yang penuh kesederhanaan, keramahan, dan santun dalam bertutur kata.

Hal itu disampaikan Ichwan saat membacakan pandangan fraksinya dalam rapat paripurna pandangan fraksi-fraksi DPRD DKI terhadap pengunduran diri Gubernur Joko Widodo di Gedung DPRD DKI, Senin (6/10/2014). [Baca: Bukan Menerima, Fraksi Gerindra DPRD DKI Memberhentikan Jokowi]

"Fraksi PPP masih mencintai, masih menyayangi, dan masih menghendaki sosok seorang gubernur yang penuh kesederhanaan, keramahan, kesantunan dalam bertutur kata, suka blusukan, mampu menjaga etika dan norma pemerintahan, serta mampu menjaga stabilitas politik," kata Ichwan.

"Dalam pandangan Fraksi PPP, sifat, sikap, dan karakter yang demikian tidak bisa tergantikan oleh seorang wakil gubernur sekalipun," Ichwan menambahkan. Meski demikian, pada akhir pembacaan pandangan, Ichwan menyatakan bahwa fraksinya menerima permohonan pengunduran diri Jokowi.

"Apa boleh dikata, nasi telah menjadi bubur. Opini dan citra sudah jadi realitas dan kenyataan. Maka dari itu, Fraksi PPP tidak bisa berkata-kata, kecuali ucapan selamat jalan dan selamat melaksanakan tugas-tugas negara yang lebih berat, dan Fraksi PPP dengan hati yang ikhlas mewakafkan Gubernur Joko Widodo untuk Indonesia," ucap Ichwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com