Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagianya Mereka Kini Punya Teras...

Kompas.com - 11/10/2014, 16:48 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski matahari bersinar terik, angin yang berhembus di sekitar kampung deret Petogogan, Jakarta Selatan, terasa menyegarkan. Dua orang perempuan, Wiwin dan Maya duduk bersantai menikmati tengah hari.

"Sini Mbak, ngadem," ajaknya kepada Kompas.com, Sabtu (11/10/2014) di Kampung Deret Petogogan, Jakarta Selatan.

Teras ini tak luas, hanya berukuran lebar 1 meter saja. Tak bisa menampung satu set lengkap kursi tamu. Beberapa rumah hanya bisa melengkapinya dengan satu buah bangku plastik. Namun, Wiwin dan Maya lebih senang duduk di lantai dan membiarkan halaman rumahnya kosong.

Teras ini memanjang, menghubungkan rumah Wiwin dan Maya yang bersebelahan tanpa sekat di teras. Sambil ngobrol, Maya juga meladeni dua anaknya yang berlarian ke dalam dan luar rumah sambil membawa boneka.

Sebuah kebahagiaan sederhana untuk mereka, memiliki teras. "Dulu kami enggak punya teras, sekarang ada jadinya bisa duduk-duduk santai. Enak," ujar Wiwin yang terlihat santai dengan menggunakan daster putih biru. Hal ini juga dibenarkan oleh Maya dan beberapa ibu-ibu lainnya.

Di hadapan mereka, sebuah tembok besar perumahan yang ada di depannya membentang. Namun "sepi" nya tembok ini dimanfaatkan untuk menggantungkan pot-pot tanaman. Upaya ini untuk membuat lingkungan mereka jadi lebih asri dan enak dilihat saat duduk santai di terasnya. Di beberapa sudutnya, terlihat adanya tempat sampah organik dan anorganik untuk menjaga wilayahnya tetap bersih dari sampah.

Di sisi rumah lainnya, tampak ibu-ibu rumah tangga lainnya yang sedang menyirami tanaman di halaman mungilnya. Bau tanah di pot dan corn blok yang basah tersiram air membuat suasana jadi sedikit adem.

Jika Wiwin dan Maya memanfaatkan terasnya untuk duduk santai dan meletakkan beberapa pot tanaman, kebanyakan ibu rumah tangga lainnya memanfaatkan teras mereka untuk menjemur pakaian atau bahkan membuka warung kecil.

"Warga di sini, khususnya warga RT 10 pada senang karena mereka sekarang punya teras," kata Sugino, ketua RT 10, Sabtu (11/10/2014).

Sugino mengatakan, kebahagiaan ini bertolak belakang dengan saat pembangunan awal kampung deret ini. Pada awal pembangunan kampung deret, banyak warga yang menolak pembangunan teras. Dengan adanya teras, katanya, warga berpikir luas bangunan di dalam rumahnya akan berkurang dan semakin jadi kecil. Namun, kini tidak lagi.

"Kawasan sini tuh dulu kumuh banget, sempit dan gelap. Sekarang sudah ada cahaya matahari dan angin yang masuk ke sini, jadi enak buat duduk di teras," ujar Sugino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com