"(Karenanya), kami buka kesempatan bagi siapa saja yang mau menyewa rusun. Kalau yang kemarin tidak terbuka, kurang peminat, (jadi) kami membuka siapa saja yang ingin menyewa dipersilakan," kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok, Kania Parwanti, Selasa (14/10/2014).
Rusunawa yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum tersebut, lanjut Kania, tak akan lagi diperuntukkan hanya bagi warga Depok dari kalangan tak mampu, tetapi juga bagi warga luar Depok yang bekerja di Depok.
Rusunawa yang sudah berumur 8 tahun ini tak terlalu laku karena tak ada angkutan umum dari rusun ke jalan utama di Jalan Raya Bogor. Dari tiga tower yang berdiri, hanya satu tower yang sudah terisi. Setiap tower di rusunawa ini memiliki 4 lantai dan 96 unit.
Pada tower A yang siap dihuni sejak 2006, baru 49 dari 96 unit yang dihuni warga. Selebihnya, 47 unit, kosong. Padahal, harga sewa di rusunawa ini hanya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 250.000 per bulan, tergantung lokasi lantai rusun. Ditargetkan, 2 tower lain yang kini sedang direnovasi segera siap huni dan bisa ditawarkan ke masyarakat.
(Budi Sam Law Malau/Max Agung Pribadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.