Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Sukses Ahok Dua Tahun Bersama Jokowi

Kompas.com - 15/10/2014, 09:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim kepemimpinannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah berhasil mereformasi birokrasi. Salah satunya dengan memperbaiki sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang ada di kelurahan dan kecamatan.

"Sistem yang pak Jokowi terapkan, tercapai. Sistem pertama, yang paling dasar, pejabat itu bukan dilayani tapi melayani dan pejabat tidak boleh terkukung oleh protokoler yang sangat kaku serta dalam memilih PNS tidak boleh karena faktor kedekatan," kata Basuki, kepada wartawan, di Balaikota, beberapa waktu lalu.

Basuki tak menampik banyak pihak partai maupun mantan tim suksesnya bersama Jokowi di Pilkada DKI 2012 yang memohon jabatan strategis di Pemprov DKI. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, Jokowi memiliki prinsip kuat untuk tidak memilih pejabat karena faktor kedekatan maupun kedekatan dengan lawan politik.

"Tidak ada prinsip pak Jokowi itu, ini orang partai, ini tim sukses, ini bekas timnya pak Foke. Yang paling penting bagi pak Jokowi, dia mau mewujudkan Jakarta Baru. Makanya dibuatlah seleksi jabatan dan terbuka untuk semua posisi," kata Basuki.

Selain itu, lanjut dia, pembentukan PTSP memiliki peran dalam pertumbuhan perekonomian. ‎Jokowi bertekad menciptakan pelayanan pengurusan izin tanpa birokrasi yang rumit. Dasar-dasar inilah yang diciptakan Jokowi dan Basuki bertugas untuk mengontrol serta menjalankan program itu.

Di samping itu, Jokowi, lanjut dia, dapat merealisasikan relokasi warga dengan komunikasi. Menurut Basuki, Jokowi tidak memberi toleransi pada seluruh warga yang membangun bangunan liar di atas lahan negara maupun bantaran sungai. Jokowi, lanjut Basuki, tidak hanya membongkar bangunan tapi juga menyediakan unit rumah susun yang layak huni dan full furnished.

"PKL juga begitu penting bagi Pak Jokowi untuk menumbuhkan pereknomian rakyat. Kami membangun begitu banyak tempat, taman, ruang terbuka hijau untuk PKL, termasuk rusun terpadu dan pasar rakyat yang harus disewa secara harian, walaupun baru tahap pembangunan. Dasar-dasar ini yang kami jalankan sebetulnya," klaim Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com