Kendati demikian, tujuan penambahan unit gerbong bukanlah untuk mengurangi kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL) yang menjadi keluhan pengguna moda transportasi tersebut.
"Bukan untuk mengurangi kepadatan, melainkan untuk menambah jumlah orang yang bisa terangkut," kata Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo, Kamis (16/10/2014), di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat.
Tri menjelaskan, selama ini banyak pengguna KRL yang tak terangkut perjalanan kereta disebabkan jumlah unit KRL yang terbatas. Karena itu, diharapkan dengan penambahan tersebut, mereka semua bisa terangkut.
Dengan penambahan jumlah unit KRL, kata Tri, kepadatan penumpang memang awalnya akan berkurang. Namun, setelah itu, pengguna dapat mengajak penumpang lainnya yang selama ini masih menggunakan mobil pribadi untuk beralih ke KRL karena sudah mampu menampung pengguna lebih banyak.
"Begitu terus sehingga jumlah pengguna makin banyak, tetapi pada akhirnya sama saja tetap padat," kata dia.
Kapasitas maksimal satu unit gerbong adalah 200 orang. Bila terisi maksimal, pengguna akan merasakan suasana sesak dan berdempetan dalam gerbong. "KRL memang didesain seperti itu," kata Tri.
Di Jakarta, setiap harinya ada 20 juta orang hilir mudik. Namun, yang menggunakan KRL baru 700.000. Ia berharap dengan penambahan itu, perjalanan kereta setiap hari yang tadinya baru berjumlah 700 perjalanan akan bertambah dan dapat menampung pengguna lebih banyak. "Sehingga makin banyak orang yang mulai meninggalkan jalanan, beralih ke atas rel," ucap Tri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.