Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Unit, PT KCJ Tak Inginkan KRL Jadi Lebih Longgar

Kompas.com - 16/10/2014, 18:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (KCJ) kembali menambah unitnya sebanyak 32 unit gerbong pada Rabu (15/10/2014). Penambahan tersebut adalah bagian dari pengadaan total 176 unit gerbong selama 2014.

Kendati demikian, tujuan penambahan unit gerbong bukanlah untuk mengurangi kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL) yang menjadi keluhan pengguna moda transportasi tersebut.

"Bukan untuk mengurangi kepadatan, melainkan untuk menambah jumlah orang yang bisa terangkut," kata Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo, Kamis (16/10/2014), di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat.

Tri menjelaskan, selama ini banyak pengguna KRL yang tak terangkut perjalanan kereta disebabkan jumlah unit KRL yang terbatas. Karena itu, diharapkan dengan penambahan tersebut, mereka semua bisa terangkut.

Dengan penambahan jumlah unit KRL, kata Tri, kepadatan penumpang memang awalnya akan berkurang. Namun, setelah itu, pengguna dapat mengajak penumpang lainnya yang selama ini masih menggunakan mobil pribadi untuk beralih ke KRL karena sudah mampu menampung pengguna lebih banyak.

"Begitu terus sehingga jumlah pengguna makin banyak, tetapi pada akhirnya sama saja tetap padat," kata dia.

Kapasitas maksimal satu unit gerbong adalah 200 orang. Bila terisi maksimal, pengguna akan merasakan suasana sesak dan berdempetan dalam gerbong. "KRL memang didesain seperti itu," kata Tri.

Di Jakarta, setiap harinya ada 20 juta orang hilir mudik. Namun, yang menggunakan KRL baru 700.000. Ia berharap dengan penambahan itu, perjalanan kereta setiap hari yang tadinya baru berjumlah 700 perjalanan akan bertambah dan dapat menampung pengguna lebih banyak. "Sehingga makin banyak orang yang mulai meninggalkan jalanan, beralih ke atas rel," ucap Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com