Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Terjebak Macet, PNS DKI Datang Lebih Pagi

Kompas.com - 20/10/2014, 07:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) DKI memilih untuk datang ke kantor mereka di Balaikota DKI Jakarta lebih pagi untuk mengantisipasi adanya kemacetan. Pukul 06.30, suasana di Balaikota DKI sudah terlihat ramai dari hari biasanya. Tempat parkir yang berada di basement lantai 2 dan 3 pun telah dipenuhi oleh mobil serta motor para PNS.

Salah seorang personel Satpol PP, Rahman, mengaku sengaja datang lebih pagi untuk bekerja. Biasanya ia tiba pukul 08.00 dari tempat tinggalnya, di Klender, Jakarta Timur. "Kabarnya, akan ada banyak (ruas) penutupan jalan mulai pukul 07.00. Makanya saya datang pagi, tidak ada instruksi untuk libur juga," kata Rahman, kepada Kompas.com, di Balaikota, Senin (20/10/2014) pagi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Syarifudin, pegawai yang bekerja di Biro Kesejahteraan Sosial (Kessos) DKI Jakarta. Syarifudin bahkan mengantar anaknya ke sekolah, lebih pagi, yakni pukul 05.45 WIB. Mengingat tempat kerjanya terletak di kawasan Ring 1, Syarifudin berangkat dari pukul 06.00 dari rumahnya, di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat.

"Kalau berangkatnya sih Alhamdulillah tidak ada hambatan. Mudah-mudahan nanti pas pulang kantor tidak macet," kata Syarifudin.

Ayah tiga anak itu pun mengaku bangga atas terpilihnya mantan pimpinannya di Jakarta, Joko Widodo, yang segera dilantik menjadi Presiden RI. Menurut dia, selama dua tahun menjadi Gubernur DKI, Jokowi telah melakukan beberapa terobosan mewujudkan Jakarta Baru. Dia juga mengucapkan selamat kepada Basuki Tjahaja Purnama yang menggantikan posisi Jokowi.

"Pemerintahan Pak Ahok (Basuki) enggak akan terlalu berbeda dari Pak Jokowi, mereka kan sepaket. Kami juga sudah sering dipimpin Pak Ahok di sini," ujar Syarifudin.

Basuki minta PNS tidak bolos

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melarang PNS DKI membolos pada tanggal 20 Oktober 2014, atau saat pelantikan Presiden RI. Sebab, hari itu bukan merupakan tanggal merah atau hari libur. "Enggak (libur). Tetap berjalan seperti biasa, kerja ya harus kerja," kata Basuki.

Di samping itu, ia juga meyakini perayaan pelantikan Jokowi menjadi Presiden RI melalui pawai pesta rakyat tidak akan mengganggu kinerja pekerja kantoran, termasuk PNS DKI. Ia hanya mengimbau, PNS DKI untuk masuk kantor lebih awal dalam menghindari kemacetan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan pihaknya tidak membuat kebijakan meliburkan pegawai pada hari pelantikan presiden tersebut. Ia pun menjamin pesta rakyat bakal berlangsung kondusif dan mengancam keselamatan para pegawai.

"Kami membahas (untuk libur) saja tidak ada. Pesta rakyat itu kan sejatinya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, logikanya pasti aman. PNS telah terbiasa oleh peristiwa itu, jadi soal telat itu lebih kepada kurang tepat perencanaan waktunya saja," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com