Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Budaya Rakyat Optimistis Dapat Izin

Kompas.com - 23/10/2014, 17:45 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Gelar Budaya Rakyat merasa optimistis mendapat izin menyelenggarakan acara tersebut di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, pada tanggal 1 dan 2 November 2014.

Sekretaris Umum Gelar Budaya Rakyat, Eddhi Wahyudhi mengatakan perizinan itu telah diurus jauh sebelum hari penyelenggaraan.

"Izin sudah diurus semua. Alhamdulillah dari pihak Monas juga sudah menyetujui," kata Eddhi kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Eddhi mengatakan, perizinan itu sudah diajukan jauh sebelum Syukuran Rakyat Konser Salam 3 Jari di Monas pada Senin (20/10/2014).

Kepala UP kawasan Monas, Rini Hariyani pun membenarkan hal itu. Rini mengatakan, perizinan dengan birokrasi DKI Jakarta lebih dahulu masuk dibandingkan perizinan Senin (20/10/2014) itu.

"Mereka memang sudah mengurus ke Pak Sekda (Saefullah) mereka sudah ajukan duluan," ucap Rini.

Perizinan atas kegiatan lokasi tempat wisata itu masih berlanjut. Saat ini, panitia tengah memproses izin keramaian dari Polda Metro Jaya. Meskipun belum menerima kepastian izin, Eddhi justru optimistis dengan perizinan acara budaya itu.

"Kebetulan ketua perizinan dan keamamannya mantan Kapolda," kata Eddhi sambil tertawa.

Dalam kepanitian itu sendiri tersusun nama-nama besar mulai dari penasehat hingga keamanan. Acara yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI itu tertulis beberapa jenderal.

Dengan diketua oleh Kris Budihardjo, acara itu turut menggandeng mantan Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol (Purn) Andi Masmiat dalam bidang keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com