Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkilah Gaji Kecil, Kuli Bangunan Jadi Bandar Ganja

Kompas.com - 23/10/2014, 20:26 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Polsek Cileungsi menangkap AS (46), karena kedapatan menyimpan ganja seberat 8 kilogram. Pendapatan yang kecil jadi alasan AS menjadi bandar ganja.

Ganja sebanyak itu disembunyikan AS di bawah tempat tidur di rumahnya di Dusun Pasir Angin RT 2/5, Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat ditangkap, AS juga masih dalam pengaruh ganja.

Kapolsek Cileungsi, AKP Mujianto mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat tentang peredaran ganja di wilayah Desa Pasir Angin.

"Setelah mendapatkan informasi itu, petugas melakukan penyelidikan dan mencurigai AS sebagai bandar ganja di daerah tersebut. Kemudian anggota menggerebek rumah pelaku dan mendapatkan barang bukti ganja di bawah tempat tidur," ujar Mujianto, Kamis (23/10/2014).

Dari pengakuan AS, ujar Mujianto, ganja itu didapat dari seorang temannya berinisial KI (32). Polisi pun sekarang memburu KI. "Kami juga menyita satu dus kain kasa yang digunakan untuk membungkus ganja, gunting, lakban cokelat, sedotan plastik, dan dua lembar koran," ujar dia.

Kepada penyidik AS mengaku terpaksa menjadi pengedar ganja untuk menambah penghasilan. "Gaji saya enggak cukup sebagai kuli bangunan. Makanya, terpaksa jualan ganja," ujarnya.

Selain 8 kilo ganja, petugas juga menyita 2 linting ganja, 1 bungkus kertas isap, 1 timbangan, dan 9 lembar kertas bungkus ganja. Untuk pengembangan lebih lanjut, tersangka berikut barang bukti ganja diserahkan ke Satuan Narkoba Polres Bogor.

(Soewidia Henaldi/Lucky Oktaviano)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com