"Selama ini dia sehat kok. Olahraga sering juga, orangnya juga positif, enggak ada beban pikiran," kata ayah Gayatri, Deddy Darwis Wailissa, kepada Kompas.com, di rumah duka Heaven, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014).
Deddy juga mengungkapkan bahwa Gayatri adalah anak yang aktif. Apabila dalam suatu saat tidak ada kerjaan, malah Gayatri bisa pusing dalam arti ingin mencari kegiatan tertentu. Selain itu, dalam kenangan Deddy, Gayatri merupakan anak yang ramah serta mudah berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. [Baca: Mengenal Perdarahan di Otak, Penyakit yang Merenggut Nyawa Gayatri]
Bahkan, bagi orang yang belum dikenal pun, kata Deddy, bisa jadi dekat dengan Gayatri. Saat Gayatri merasa pusing dan akhirnya dirawat di rumah sakit, dikatakan Deddy, bahwa wajar pada saat itu anaknya mengeluh.
"Biasanya dia jarang banget mengeluh, kalau pusing biasa pasti enggak bilang. Berarti yang ini dia merasa pusing sekali," ujar dia. [Baca: Teman-teman Yakin Gayatri Masih Hidup]
Gayatri merupakan Duta ASEAN yang juga menguasai 13 bahasa. Kepandaiannya membuat dia dikenal di dunia, khususnya di dunia pendidikan.
Sebelumnya, Gayatri dikabarkan jatuh pingsan saat sedang berolahraga di kawasan Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014).
Selanjutnya ia dibawa ke RS Abdi Waluyo untuk memperoleh perawatan insentif selama empat hari. Namun, pada hari Jumat ini, tepat pukul 08.32, Gayatri dinyatakan telah meninggal dunia. Dia akan disemayamkan di kampung halamannya, Ambon, pada hari Sabtu (25/10/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.