Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tempat Aman ...

Kompas.com - 30/10/2014, 20:41 WIB

KOMPAS.com - Metromini jurusan Semper-Senen perlahan pelan dan menepi di Jalan Yos Sudarso di ujung jalan layang Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/10), pukul 08.30. Sejumlah penumpang bersiap turun. Namun, tiba-tiba ”brakkkk”, sebuah bus menghantam bodi belakang.

Metromini itu oleng ke kiri, naik ke trotoar, lalu ambruk dengan roda kiri di atas. Beberapa kaca pecah. Bus berisi 15 penumpang itu tersungkur melintang di sebagian badan jalan di jalur menuju Cawang, Jakarta Timur.

Yohanna (34), salah satu penumpang metromini, berusaha keluar. Sejumlah orang membantunya keluar. Tujuh penumpang lain terimpit dan terluka karena terlempar dan terkena pecahan kaca. ”Beruntung saya baik-baik saja,” ujarnya.

Bus Mayasari Bakti jurusan Tanjung Priok-Cileungsi oleng ke kanan setelah menghantam metromini itu. Rem bus bernomor B 7155 ZX diduga tidak berfungsi sehingga meluncur bebas di turunan jembatan layang.

Sejumlah saksi melihat bus itu berusaha menghindari kendaraan yang melaju lebih pelan di depannya. Sopir lalu membanting setir ke kiri dan menghantam metromini. Setelah oleng ke kanan, bus naik dan terhenti di median jalan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Sudarmanto mengatakan, hingga Rabu petang penyidik masih mengumpulkan data terkait kecelakaan itu, termasuk dugaan rem bus yang tidak berfungsi.

”Sopir dan kernet bus (Mayasari Bakti) itu masih dalam pencarian,” kata Sudarmanto. Keduanya kabur setelah kejadian itu. Sejumlah penumpang metromini tidak mengetahuinya. Kebetulan, bus yang melaju ke arah Cileungsi, Bogor, itu sepi penumpang.

Tak aman

Sehari sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan Kelapa Gading, beberapa kilometer jaraknya dari lokasi itu. Seorang warga, Julianto Ariya Slamet (17), tewas ditabrak sedan B 688 WD. Mobil itu meluncur kencang, oleng, lalu keluar jalur dan menghantam Julianto yang sedang nongkrong bersama Rudianto Malik (14) di pinggir jalan.

Ancaman tak hanya di badan jalan yang disesaki kendaraan. Rasa tak aman juga menghinggapi pejalan kaki di jalanan Ibu Kota Jakarta.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat, sepanjang tahun lalu terjadi 6.498 kecelakaan di Wilayah Polda Metro Jaya dengan 8.312 orang menjadi korban, 676 orang di antaranya tewas. Selain itu, 2.925 orang lainnya mengalami luka berat dan 4.711 orang luka ringan dengan kerugian materi ditaksir mencapai Rp 23,7 miliar.

Selain kondisi kendaraan dan jalan, faktor manusia juga menjadi pemicunya. Namun, mayoritas kecelakaan diawali pelanggaran, baik peraturan lalu lintas maupun persyaratan kendaraan.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Arifin Hamonangan mengatakan, soal kelayakan angkutan umum menjadi fokus pengujian kendaraan bermotor. Selain itu, bus umum dicek secara periodik sebelum keluar terminal.

Akan tetapi, tak sedikit bus terlihat memprihatinkan kondisinya, menambah rasa tak aman berkendara. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com