Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Di Dunia Kedokteran, Tak Ada Manusia Bertelur

Kompas.com - 07/11/2014, 12:13 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengakuan Sinin (62) bahwa dia sering "bertelur" menggegerkan warga di Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pria yang biasa dipanggil Kong Naim itu mengaku mengeluarkan benda seperti telur dari duburnya. Ia mengaku "bertelur" setiap tiga bulan, tetapi akhir-akhir ini lebih sering lagi.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Irsyal Rusad mengatakan, fenomena Kong Naim tidak mungkin terjadi.

"Mustahil itu. Bisa saja 'telur' itu dimasukkan terlebih dulu. Saya tidak pernah tahu fenomena seperti ini terjadi di dunia kedokteran," ujar Irsyal saat dihubungi, Jumat (7/11/2014).

Menurut Irsyal, untuk memastikan "telur" tersebut benar keluar dari tubuh Engkong Naim, perlu diadakan pemeriksaan. "Sebetulnya, sangat mudah membedakan 'telur' tersebut, dari fisik saja sudah bisa dibedakan," kata dia.

Namun, untuk benar-benar memastikan "telur" apakah itu, pemeriksaan hingga ke tingkat molekuler bisa dilakukan. Jika sudah diketahui DNA-nya, "telur" tersebut dapat dipastikan berasal dari mana.

Irsyal menilai, fenomena Kong Naim bisa saja merupakan pencarian sensasi belaka. "Sekarang hal-hal itu semacam itu kan bisa dijual dan bikin terkenal. Yang jelas di kedokteran tidak ada manusia yang bisa bertelur," ujar Irsyal.

Sebelumnya, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Fahrial Syam mengatakan, benda yang keluar dari dubur pastilah merupakan hasil sisa dari proses pencernaan. Artinya, benda tersebut merupakan hasil dari apa yang dikonsumsi. [Baca: "Telur" Engkong Naim Kemungkinan Kotoran Sisa Metabolisme]

Kemungkinan lain adalah "telur" itu merupakan polip atau tumor di usus besar yang telah mengeras, kemudian keluar dari dubur. "Namun, itu sangat jarang terjadi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com