Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI yang Tak Punya Biaya Pulang Sering Dimanfaatkan untuk Bawa Narkoba

Kompas.com - 13/11/2014, 21:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri sering kali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Khususnya para TKI yang bermasalah di luar negeri dan tidak bisa kembali ke Indonesia karena masalah biaya.

"Mereka (bandar narkoba) juga sering gunakan TKI kita yang tak bisa pulang," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto di Polda Metro Jaya, Kamis (13/11/2014).

Eko mengatakan para TKI itu nantinya akan dibelikan tiket gratis ke Indonesia. Namun, para TKI harus mau membawa narkoba jenis apapun sampai bisa masuk ke Indonesia. Dengan risiko, tertangkap oleh polisi yang selalu bersiaga di bandara maupun pelabuhan.

Hal ini pun menjadi perhatian polisi karena ada warga negara Indonesia yang dimanfaatkan untuk berbuat tindak kriminal oleh warga negara asing. Berbagai cara dilakukan polisi untuk mencegah barang-barang tersebut agar tidak sampai masuk ke Indonesia.

"Makanya kita putar otak bagaimana caranya menyelamatkan anak bangsa kita," ujar Eko. Bandar narkoba saat ini menggunakan sistem trial and error. Kalau modus yang sebelumnya ia gunakan berhasil diketahui polisi, maka dia akan membuat modus baru. Itu lah yang menjadi salah satu alasan narkoba sulit diberantas total di Indonesia.

Selama dua bulan terakhir, Direktorat Reserse Narkoba Poldaetro Jaya mengungkap beberapa kasus narkoba. Dari kasus-kasus yang berhasil diungkap, sebanyak 19,3 kg shabu, 37.214 butir ekstasi, 1,03 kg heroin, 42 butir erimin, 13,3 kg ganja, dan 3,8 kg ketamin berhasil disita oleh polisi. Seluruh narkotika tersebut, jika dikonversikan dalam bentuk uang senilai dengan Rp 50 miliar lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com