Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Diperkirakan Baru Genangi Jakarta pada 2015

Kompas.com - 17/11/2014, 16:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprakirakan, banjir akan terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada awal 2015. Prakiraan itu berdasarkan data prakiraan hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

"Ancaman banjir di Jakarta terjadi pada awal minggu ketiga Januari 2015," sebut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/11/2014).

Sutopo memprakirakan, daerah terdampak akibat banjir di wilayah Jakarta akan bertambah luas sebesar 15 persen. BMKG, kata dia, memperkirakan bahwa intensitas hujan di DKI akan meningkat pada pekan ketiga Januari 2015 hingga pekan kedua Februari 2015.

Berdasarkan prakiraan itu, lanjut Sutopo, BNPB akan membuat skenario rencana kontijensi banjir untuk 2014 hingga 2015. Dia menyebutkan, banjir diperkirakan akan melanda 37 kecamatan, 125 kelurahan, dan 634 rukun warga.

Jumlah penduduk yang bakal terdampak banjir mendatang diperkirakan mencapai 276.999 orang. "Jumlah penduduk risiko tinggi diperkirakan 24.130 jiwa atau 25 persen dari total pengungsi berdasarkan update data dari Dinas Kesehatan," sebut Sutopo.

Dari semua wilayah tersebut, Sutopo menyatakan bahwa Jakarta Timur akan menjadi wilayah yang paling rawan tergenang banjir pada masa mendatang. Mengutip data rekapitulasi dari Pusdalops BPBD 2014, daerah di Jakarta Timur yang rawan tergenang tersebar di 10 kecamatan, 35 kelurahan, 168 RW, dan 607 RT.

Adapun untuk Jakarta Selatan, lanjut Sutopo, daerah yang diperkirakan terkena banjir mendatang adalah 10 kecamatan, 30 kelurahan, 83 RW, dan 263 RT. Untuk Jakarta Barat, banjir diperkirakan menggenangi 8 kecamatan, 25 kelurahan, 151 RW, dan 411 RT.

Sementara itu, daerah yang diperkirakan terdampak banjir di Jakarta Utara tersebar di 6 kecamatan, 25 kelurahan, 194 RW, dan 288 RT. Lalu, untuk Jakarta Pusat, wilayah yang akan terdampak tersebar di 3 kecamatan, 10 kelurahan, 38 RW, dan 168 RT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com