Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Tarif Tak Naik, Sopir Mikrolet Khawatir Tak Diizinkan "Narik"

Kompas.com - 19/11/2014, 12:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada hari ini, Rabu (19/11/2014), terlihat masih normal. Puluhan mikrolet berwarna biru muda masih  menumpuk di salah satu terminal terpadat di Jakarta itu.

Para sopir mengaku belum mendapat arahan dari para pemilik untuk menghentikan operasi. Hal itu sesuai dengan keputusan DPD Organda DKI yang memutuskan belum ikut aksi mogok nasional sampai menunggu hasil dialog dengan Pemprov DKI Jakarta yang rencananya dilaksanakan siang nanti jam 13.30 di Kantor Dinas Perhubungan.

"Belum ada perintah begituan (berhenti beroperasi). Jadi ya kita tetap narik aja kaya biasa," kata Adi (29), salah seorang sopir mikrolet 27 (Kampung Melayu-Pulo Gadung) saat ditemui di lokasi.

Adi berharap tarif mikrolet bisa segera cepat dinaikkan. Hal itu untuk menyesuaikan dengan harga premium yang telah naik sejak Selasa (18/11/2014) kemarin.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Anwar (41), seorang sopir mikrolet 18 (Kampung Melayu-Pondok Gede). Ia ingin agar tarif baru bisa segera disahkan oleh pemerintah. Karena bila tidak, mereka terancam tidak bisa bekerja.

"Kalau pemerintah enggak mau naikin (tarif), bos-bos (pemilik angkutan) pada protes. Kita bisa-bisa enggak dikasih narik. Kita-kita yang sopir orang kecil ini yang susah kan," ujar bapak tiga anak ini.

Seperti diberitakan, Organda DKI Jakarta memutuskan belum ikut serta dalam aksi mogok nasional. Dengan demikian, seluruh angkutan umum reguler di Jakarta, mulai dari mikrolet, bus sedang, hingga bus besar akan tetap beroperasi normal melayani penumpang.

Sekretaris Unit Bus Kota DPD Organda DKI, Azas Tigor Nainggolan mengatakan, keputusan apakah Organda DKI akan ikut aksi mogok nasional baru akan ditentukan setelah mereka mengadakan dialog dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang rencananya akan dilakukan pada Rabu siang.

Tigor menjelaskan, pada rapat nanti siang Organda DKI akan menyampaikan beberapa tuntutan, yakni meminta Pemprov DKI mengesahkan penyesuaian tarif angkutan umum sekitar 35 persen dan meminta evaluasi penyesuaian tarif angkutan umum secara berkala minimal setiap 2 tahun sekali.

Kemudian meminta pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah untuk memberikan subsidi dan insentif kepada angkutan umum.

Subsidi dan insentif tersebut yakni pembebasan beberapa pajak, seperti pajak bea masuk, pajak kendaraan bermotor, pajak barang mewah, serta pembebasan biaya-biaya retribusi seperti retribusi uji kir, terminal, perpanjangan izin usaha dan izin trayek.

"Kami juga meminta Pemprov DKI melakukan tata ulang trayek angkutan di Jakarta agar rute trayek sesuai dangan kebutuhan perjalanan pengguna angkutan umum di Jakarta," papar Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com